"Bagtik", Ide Brilian dari Obrolan Ringan

 FBS-Karangmalang. Sebuah ide tidak perlu datang dari laboratorium atau hall rapat. Berawal dari sebuah obrolan ringan di angkringan, Isa Anggit Prasetya dkk. memutuskan untuk mencoba berwirausaha. Ide awalnya adalah membuat tas batik yang berkualitas jempol dan desain menarik.

“Waktu makan dan teman-teman kebetulan mencetuskan ide. Jadi saya coba merealisasikan apa yang kami bincangkan ketika itu,” cerita Isa.

Keprihatinan akan lunturnya budaya memakai batik di kalangan pelajar, terutama mahasiswa, membuat Isa dkk. tergugah. Batik merupakan warisan asli Indonesia yang harusnya dijaga dan dilestarikan, bukan malah ditinggalkan.

“FBS punya Kamis Batik. Tapi saya lihat lambat laun malah semakin pudar bukannya subur. Entah bagaimana rasanya sia-sia (batik) sudah disahkan oleh UNESCO jika tidak ada follow up dari teman-teman sendiri sebagai generasi muda,” ujarnya lagi.

Ketua kelompok PKMK ini lalu berucap, “Memang idenya sudah banyak yang pakai. Mesti pinjam jari orang lain kalau mau menghitung ide tas dari batik. Tapi kan setiap produk pasti punya identitas atau ciri khasnya masing-masing.”

Berbahan dasar vynil, tas kreasi Isa Anggit, Muhammad Dhoni, dan Manarina Khusna ini diharapkan bisa memberikan kualitas yang lebih baik dari tas-tas batik kebanyakan. Furing dan kantong lapis dijamin membuat tas tahan lama dan tidak cepat rusak karena barang yang dibawa tidak langsung mengenai bahan. Ditambah lagi tas yang berangkat dari proposal berjudul Usaha Pembuatan Tas Distro Bermotif Batik 'BAGTIK' sebagai Alternatif Usaha yang Prospektif ini didominasi warna-warna kalem.

“Tas bisa untuk membawa apa saja. Kami ingin membuat tas yang bisa dipakai semua orang dan sesuai tren. Istilahnya sekarang hampir semua, terutama mahasiswa, larinya ke distro bukannya ke pasar tradisional lagi,” terangnya.

Nantinya produk mereka tidak cuma melulu tas, tapi juga merambah ke dompet, case laptop, dll. Jejaring sosialpun menjadi pilihan dalam memasarkan produk. Kreasi tiga mahasiswa FBS ini diharap mampu memberikan sumbangsih bagi pelestarian batik. (Nunggal)