BAHASA DAN SENI SEBAGAI JALAN KEBUDAYAAN, WEBINAR DIES NATALIS KE-59 FBS UNY.

Keterangan Sumber Foto: 
Humas FBS UNY

Kamis (28/04/2022) FBS UNY menyelenggarakan Webinar Nasional dalam rangka Dies Natalis ke-59 FBS UNY, dengan tema: Bahasa dan Seni sebagai Jalan Kebudayaan, dengan narasumber Prof. Dr. Suminto A. Sayuti dengan topik: Peneguhan Jati Diri Bangsa melaui Pendidikan. Bahasa dan Seni yang Bermakna, Prof. Dr. Tri Hartiti R, M.Pd (Kepala MPI UNY), membawakan materi tentang: Paradigma Baru Museum sebagai Sarana Pelestarian Kebudayaan, dan di akhir sesi pertama Nabilla Zarbali, M.Pd., Alumni S2 FBS UNY asal Azerbaijan yang mengangkat tema: Menautkan Dua Budaya melalui Pendidikan: Refleksi Pengalaman Belajar di UNY , Prof. Dr. Sofyan Salam, M.Pd. (Dosen UNM), dan Prof. Dr. Ardipal, M.Pd. (Dosen UNP), serta Dr. Elindra Yeti, M.Pd. (Dosen UNJ) yang membawakan materi: Pendidikan Multikultural melalui Pembelajatan Tari Pendidikan untuk mengembangakan Karakter Pelajar Pancasila">Dekan FBS UNY Dr. Sri Harti Widyastuti, M.Hum,. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bahasa merupakan perlambangan yang memberikan makna terhadap satu konsep yang menjadi satu simbol yang digunakan masyarakat sosial untuk berkomunikasi, yang mengantar pada terkomunikasikannya ide dan pandangan hidup menjadi karya seni maupun sastra. Untuk itu seni dan bahasa memainkan peran besar dan saling menyumbang satu sama lain.Prof Suminto menyampaikan bahwa kita punya budaya lokal, translokal, global, sehingga adagiumnya bagaimana kita menjadi maklhuk yg glokalitas, menuju global tanpa kehilangan akar bidaya lokal. Bahasa dan seni di satu sisi dan kebudayaan di sisi yang lain merupakan hubungan yg resiprokal, saling mengisi, memberi dan menerima.Seni adalah juga sejenis bahasa, seni rupa dengan bahasa visual, musik dengan bahasa auditif, tari dengan bahasa kinestetik, teater dengan multidisipner. Di dalam seni dan bahasa kita merumahkan pengalaman kemanusiaan kita dalam konteks lokal, translokal, maupun global. Jika kita bicara masalah globalitas, budaya yang kita miliki menjadi paspor utama untuk bergaul dan memperkenalkan diri dengan masyarakat global, dan menjadi identitas dimanapun berada. Dalam hubungan inilah maka bahasa dan seni sebagai satu disiplin yang sangat strategis untuk menanamkan kembali kesadaran budaya kita yang akhir2 ini mulai pudar dan dilupakan oleh generasi milenial. Hendaknya pendidikan bahasa dan seni merupakan sesuatu yang memang bermakna, bila kita menghendaki bahasa dan seni sebagai jalan kebudayaan, tambahnya.Webinar ini diikuti hampir 700 peserta dari kalangan dosen, guru, dan mahasiswa. (drsa)