Belajar lewat Dewa Ruci

 FBS-Karangmalang. Betepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada Rabu (02/5/2012), Cipto Budi Handoyo menggelar pentas Wayang Kulit dengan lakon “Dewa Ruci.” Pak Cipto sendiri merupakan salah satu dosen Seni Musik yang juga mengampu mata kuliah Apresiasi Seni dan Budaya.

Lakon Dewa Ruci sengaja diangkat untuk memberikan refleksi hakikat guru dan murid. Diceritakan Dewa Ruci merupakan seorang guru bertubuh kecil namun begitu dihormati oleh Werkudara salah satu tokoh Pandhawa Lima yang berperawakan besar dan mengembara untuk menuntut ilmu.

“Hidup lebih sempurna dengan mencari ilmu, tidak peduli bagaimana bentuk dan rupa seorang guru. Yang terpenting kita mampu menghargai apa yang disampaikannya,” jelas Pak Cipto yang juga berperan sebagai dhalang.

Pagelaran wayang kulit ini merupakan inisiatif pribadi Pak Cipto dan juga kerjasama tim yang terdiri atas 10 Dosen (diantaranya guru besar) dan delapan mahasiswa. “Puji syukur, semua ini juga bisa terwujud dengan bantuan banyak pihak,” tutup Pak Cipto yang baru-baru ini juga berhasil meloloskan penelitiannya yang berjudul “Upaya Membangkitkan Rasa Cinta dan Memiliki Gamelan dan Wayang Kulit melalui Pakeliran Padet.” (Fitriananda)