BENGKEL AKTIVIS: Menjadi Aktivis yang Kontributif

      FBS-Karangmalang. “Jadi mahasiswa, jangan hanya kuliah tok, tapi harus jadi aktivis juga.” Ungkap Anung Setyo Anggoro, kadep Kaderisasi BEM FBS UNY 2013 saat ditemui Humas FBS. Dengan menjadi aktivis baik dalam komunitas akademik seperti Himpunan Mahasiswa (HIMA), politik dan pergerakan seperti BEM dan DPM, maupun komunitas penunjang minat bakat seperti UKM Penelitian Limlarts, Sangkala, Keluarga Muslim Al-huda dan Organisasi Pers Kreativa, mahasiswa akan mendapat pembelajaran yang lebih dibanding hanya fokus di bangku kuliah saja. Karena itu, sebagai organisasi eksekutif di Fakultas Bahasa dan Seni, BEM FBS pada hari minggu (6/10) mengadakan Stadium General Bengkel Aktivis untuk memfasilitasi generasi muda FBS 2013 yang siap menjadi aktivis.
     Peserta adalah mahasiswa baru FBS –angkatan 2013. Diwajibkan untuk maba 'bintang', yaitu mahasiswa baru yang berpotensi dan aktif berpartisipasi selama kegiatan OSPEK FBS UNY 2013. Selain itu, panitia BEM juga membuka kesempatan kepada seluruh mahasiswa baru FBS untuk ikut hadir dalam kegiatan ini. Pasalnya panitia berpendapat potensi untuk menjadi aktivis tidak hanya dimiliki maba bintang saja, namun juga mahasiswa lain.
      Acara yang dimulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini membahas secara mendalam tentang keaktivisan. Materi inti disampaikan oleh Anom Adi Nugraha yang juga pernah menjabat sebagai ketua BEM FBS tahun 2009. Turut hadir dalam diskusi contoh-contoh konkrit dari para pendahulu yang berprestasi. Di salah satu diskusi yang melibatkan Tommy –Ketua BEM FBS 2013- dan wakilnya, Daim, serta Presiden Bengkak (Bengkel Aktivis), muncul sebuah ungkapan yang menarik: “Aktivis adalah konsep yangg diaplikasikan. Artinya, aktivis bukan cuma bisa di belakang layar, cuma bagus di konsep tapi praktik lapangannya tidak ada. Menjadi aktivis itu berarti harus bisa berkontribusi nyata.”
     Memang, agenda ini masih akan berlanjut ke tahap-tahap selanjutnya dengan rangkaian materi yang telah dirancang panitia seperti keorganisasian dan leadership. Menurut panitia, keberlanjutan kegiatan ini tidak harus di BEM FBS saja. Pada akhirnya alumni Bengkel Aktivis boleh beraktivitas dimanapun yang penting berkontribusi nyata untuk FBS yang lebih Sedulur, Humanis dan Berbudaya. (D.Wulandari/Humas FBS)