Dialog Cendekia Mahasiswa PBSI UNY dan Universitas Mulawarman

     FBS-Karangmalang. 30 cendekiawan jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Mulawarman Samarinda bertandang ke kampus ungu FBS UNY. Kedatangan rombongan itu diterima baik oleh Hima PBSI UNY di Ruang Seminar Gedung Kuliah 1 pada Senin (7/10). Isu mengenai Kurikulum 2013 pun, menjadi topik diskusi antarmahasiswa UNY-Unmul. Selain itu, mahasiswa Mulawarman menyuguhkan kesenian khas Samarinda: tari Jepen dan tari Gong.
    Sebelum penyampaian materi, Fery selaku ketua rombongan Unmul mengungapkan kegembiraannya atas diterimanya rombongan dari Samarinda untuk bertandang ke FBS UNY. “Tiap tahunnya kami mengadakan agenda studi banding ke universitas lain. Dan atas pertimbangan Prodi dan mahasiswa, tahun ini kita mengagendakan untuk berkunjung ke PBSI UNY,” ungkapnya. Rombongan Unmul yang berseragam jas kuning pun antusias mengikuti jalannya acara. Bahkan, mereka “menghabisi” Hima PBSI dengan berbagai pertanyaan tentang keorganisasian mau pun ranah akademis.
    Dampak kebijakan Kurikulum 2013 dan “kasus hangat” dunia pendidikan tentang terdapatnya diksi “senonoh” di dalam buku pelajaran bahasa Indonesia, menjadi topik menarik diskusi antarmahasiswa PBSI Unmul-UNY. Menyikapi Kurikulum 2013, Fery memaparkan mengenai implementasi Kurikulum 2013 di Samarinda yang kurang maksimal. Pasalnya, beberapa guru bahasa Indonesia pascaditatar, ada yang masih belum menguasai betul implementatif mau pun interpretatif Kurikulum 2013 –khususnya Standar Isi dan Kompetensi Dasar. “Sebagai mahasiswa PBSI, kita harus senantiasa mengkaji lebih atas persoalan pendidik terkait Kurikulum 2013 itu,” tegas Fery aktivis kampus Unmul.
    Realitanya, Kurikulum 2013 tak se-spesifik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sebagai contohnya, di dalam Standar Isi Kurikulum 2013 SMA kelas X: “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut”. Sedangkan pada KTSP: “Menyimak: memahami informasi dan gagasan dalam berita dan dialog interaktif secara kritis”. Hal ini mengakibatkan interpretasi guru dalam mengkonsep pengajaran menjadi sukar. Topik yang didiskusikan oleh UNY-Unmul tentang Kurikulum 2013 ini menanggap tanggapan dari salah satu mahasiswa Unmul, “Ternyata, perubahan sistem Kurikulum akan mengakibatkan kegalauan ya,” ujar Prasetyo mahasiswa PBSI Unmul.
    Kedua belah pihak pun saling bertukar pengalaman tentang kehidupan organisasi di FBS. Secara konstitusi keorganisasian, Hima PBSI dan HMJ Unmul memiliki kemiripan: ditinjau dari terdapatnya AD (Anggaran Dasar), ART (Anggaran Rumah Tangga), GBHO (Garis Besar Haluan Organisasi). Diakhir acara, mahasiswa Unmul diajak berkeliling oleh pengurus Hima PBSI ke lingkungan FBS: Perpustakaan, PLA, galeri lukisan, dan Sanggar Mahasiswa. (Rony/ Humas FBS)