Festival Olahraga Permainan Anak TK se-DIY

Festival Olahraga Permainan Anak TK se-DIY (19/04) terdapat 21 TK yang berpartisipasi dari lima kabupaten di Yogyakarta, yaitu Sleman terdapat lima TK, Bantul teradapat lima TK, Kota Yogyakarta terdapat  lima TK, Kulon Progo terdapat tiga TK, dan Gunung Kidul terdapat tiga TK. Acara dengan peserta yang berjumlah 158 anak dan 61 guru tersebut bertempat di Pendopo Tedjo Kusumo, FBS, UNY.

Persiapan agenda ini sejak bulan Februari dengan pembentukan panitia dari mahasiswa PGSD Penjas Wates, PGSD Penjas Jogya, serta mahasiswa IKORA yang berjumlah 50 panitia dan dibimbing oleh Dosen FIK, Ahmad Nasrulloh, M.Or. Sebenarnya Hima PGSD Penjas dua tahun yang lalu pernah mengadakan agenda serupa di Kulon Progo, lalu ada sebauh inisiatif untuk melakukannya pada lingkup se-DIY.  “Usia Golden Egg ini harus kita warnai sebaik-baiknya. Saya juga berharap mudah-mudahan dengan kegiatan ini anak-anak bisa berkreasi tanpa maipulasi.” papar Rektor UNY, Rochmat Wahab dalam sambutan festival tersebut.

Eni Maryati dari TK PKK Jambean mengungkapkan bahwa mereka mempersiapkan lomba ini sudah satu minggu yang lalu. Pada tahun sebelumnya juga TK ini sempat memenangkan juara satu lomba kreasi anak dan guru TK di Bantul sehingga mereka berniat kembali mengikuti lomba yang serupa. Permainan yang mereka tampilkan adalah Dolanan Delik Sarung (Dolirung) yang biasanya anak-anak pedesaan memainkannya saat padang bulan. Dolanan ini dimainkan dengan cara menebak nama teman yang tersembunyi dibalik sarung. “Kami mengangkat dolanan tradisional ini karena jarang dikenal oleh kebanyakan anak-anak jaman sekarang.” ungkap guru TK PKK Jambean itu.

Nasrulloh menjelaskan latar belakang diadakan festival ini yaitu untuk melestarikan olahraga tradisional sejak dini dan mengembalikan kembali esensi permainan tradisional. Selain itu tujuan utama festival ini adalah untuk membangun karakter sejak dini melalui olahraga tradisional dan memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak untuk pertumbuhan motorik supaya dapat berkembang dengan baik. Dia juga berharap festival ini dapat menjadi agenda yang berkelanjutan. “Memulihkan kembali permainan tradisional anak yang mulai tergerus dengan permainan modern, serta membangkitkan kembali ruang gerak bagi anak-anak agar tidak hanya berkutat dengan permainan modern sehingga membentuk perkembangan interaksi anak-anak dengan baik.” menurut ketua panitia, Nara.

Pemenang Festival Olahraga Permainan anak TK ini juara 1 dimenangkan oleh TK batik PPBI Yogyakarta, juara 2 TK LKMD Karanggayam Bantul, juara 3 TK Negeri Paliyan Gunung Kidul, juara 1 Favorit TK IT Baitusalam Sleman, serta juara 2 Favorit TK ABA Al Hikmah Bantul. Inilah hasil dari diskusi para juri Dra. Ni Nyoman Seriati, M.Hum dari FBS, Dra Sri Mawarti, M.Pd dari FIK, dan CH. Fajar Sri Wahyuniati, M.Or dari FIK

“Penilaian lomba ini dilihat dari segi keaslian permainan tradisional, segi motorik keseimbangan kekuatan dan dari segi kostum kekompakan seninya. Pemenang-pemenang lomba ini memiliki semangat variasi yang kreatif.” ungkap Sri Mawarti. (Ayu/HumasFBS)