Hashfi, Peraih Beasiswa Musim Panas ke Jerman: Mimpi yang Menjadi Nyata

FBS-Karangmalang. “Mimpi yang menjadi nyata!” teriak hati kecil Hashfi Kurniawan sesaat setelah membaca sebuah email pada (10/4) lalu. Email dari Goethe Universität Frankfurt yang akan membawanya terbang ke Jerman akhir Juli nanti. Resmi sejak itu pula mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman (PB Jerman) 2010 tersebut dinyatakan sebagai penerima beasiswa musim panas dari Deutscher Akademischer Austauscht Dienst (DAAD) 2013.

DAAD sendiri adalah organisasi bersama dari institusi pendidikan tinggi dan asosiasi mahasiswa Jerman dan bertujuan meningkatkan kerjasama akademis di seluruh dunia, terutama melalui pertukaran mahasiswa, akademisi dan ilmuwan.

Sedari dulu, Hashfi memang telah memimpikan dapat terbang ke Jerman untuk mendalami bahasa Internasional kedua itu. Mungkin, banyak orang beranggapan bahwa bahasa Jerman itu susah. Tapi, tidak untuk alumni SMA N 2 Salatiga tersebut. Ia berprinsip, bermain sambil belajar itu menyenangkan. Tak heran disamping kuliah ia berusaha memperlancar kemampuannya dengan mengikuti Training Guide di Candi Prambanan. “Dari situ saya bisa bertemu banyak turis asing Jerman, bermain bersama dan asyiknya saya bisa tambah wawasan,” ungkap Hashfi yang hobi jalan-jalan itu.

Berawal dari seleksi yang diadakan oleh jurusannya pada November 2012 lalu, ia kemudian tertarik untuk menjajalnya. “Saya pikir itu bisa jadi jembatan untuk mewujudkan mimpi.” Begitu pikirnya. Beberapa persyaratan administrasi seperti  DHS, surat dari wali akademik, dan motivation letter ia siapkan.

Bagi para pencari beasiswa, motivation letter adalah salah satu hal paling penting yang menentukan keberhasilan aplikasi yang diajukan. “Motivation letter itu semacam tulisan sepanjang sekitar 1-2 halaman yang harus dibuat pada saat mendaftarkan diri ke universitas atau tempat kursus yang diinginkan,” terangnya.

Ditanya mengenai bagaimana menuliskannya, mantan ketua BDS (Hima Jerman) itu pun membagi ilmunya. “Menurut saya motivation letter itu ditulis secara sederhana, tapi jelas.” Ia menjelaskan, letter yang ditulis mencakup biodata singkat, alasan mengapa ingin mendaftar ke tempat tersebut, apa yang ia cari, dan apa yang akan “dibawa” Hashfi saat pulang ke Indonesia. “Yang penting tulis alasan kenapa sih kita pantas dipilih,” jelasnya.

Ia mencontohkan, “Karena untuk beasiswa musim panas ini, pihak DAAD memberi kesempatan untuk memilih tiga tempat kursus, maka dalam letter ini saya jelaskan rinci apa yang ingin saya lakukan disana.” Hashfi sendiri memilih lokasi kursus pilihan pertama di Kota Frankfurt, kemudian Műnster, dan Heidelberg.

“Letter saya ini terdiri atas enam paragraf, pertama saya tulis biodata singkat yang terdiri dari latar belakang, pengalaman saya sebagai guide, dan keinginan saya,” jelasnya. Di dalamnya Hashfi yang aktif di UKM Bahasa Asing SAFEL UNY itu kemudian menulis paragraf selanjutnya dengan menjelaskan alasan mengapa memilih ketiga kota yang telah disebut tadi. Ia menerangkan, “Saya kan memilih Frankfurt, nah di paragraf itu saya jelaskan alasan saya kenapa Frankfurt, ada apa aja sih kok tertarik ke Frankfut? Begitu dengan paragraf selanjutnya. Pokoknya singkat!”

Ia juga tidak lupa mencantumkan alasan kuatnya untuk membagi ilmu yang dia dapat dari Jerman untuk menjadi Guide untuk turis Indonesia di Jerman. Kebetulan di Frankfut terdapat pusat infomasi pariwisata di Jerman (die Deutsche Zentrale fűr Tourismus). “Ketika sudah di Jerman, saya berniat untuk mengunjunginya. Jadi, intinya tulislah sesuatu yang saling berkaitan," tegasnya. "Ini adalah awal keberhasilan, masih banyak mimpi yang harus saya kejar,” lanjutnya. Ia juga menambahkan, "Jangan cepat puas, tetap bermimpi, percayai mimpi itu, dan buatlah menjadi nyata." (Fitri Ananda/HumasFBS)