Italy, We’re Coming

FBS-Karangmalang. Musik klasik memang tidak banyak diminati. Menjamurnya budaya pop telah menggeser aliran yang satu ini. Toh walau bagaimanapun penggemarnya tetap memiliki basis tersendiri. Bertempat di Stage Tari, Inilah—Komunitas Gitar Klasik UNY—mengadakan sebuah konser bertajuk Guitar Night. Mengusung format minimalis, konser Senin (30/4) malam lalu ditujukan sebagai salam pamit empat mahasiswa Pendidikan Seni Musik yang akan berangkat ke Italia 2-18 Mei mendatang. “Ini semacam konser pamit, begitu, untuk empat orang yang akan berangkat ke Italia mengikuti festival musik,” terang Mardian Bagus, selaku Ketua Panitia.

Birul Walidaini, Danar, Tiar, dan Ganter berkesempatan mengikuti ajang di negeri pizza. Berawal dari video yang diunggah ke situs jejaring sosial, teman facebook Dani—begitu sapaan akrab Birul—yang seorang Itali menawarkan peluang tersebut. “Mereka melihat video-video dari lomba-lomba kemarin, yang di Jakarta dan Surabaya kemudian merasa tertarik. Mas Dani dkk. lantas diajak untuk mengikuti festival musik,” masih dari Bagus. Karya-karya Vivaldi, J.S. Bach, Mozart, Johan Strauss II, Debussy, J. Rodrigo, Carlo Domeniconi, Andrew York, dan Bhakti Setyaji mewarnai konser pamit garapan teman-teman mayor Gitar. Bagus pribadi berpendapat bahwa Guitar Night tidak akan menjadi pertunjukkan yang membosankan mengingat repertoar-repertoar tersebut sudah diaransemen dengan apik.

“Kita punya Agus Belbu, Bhakti Setyaji, dan Hantyoko Arba yang akan mengubah komposisi-komposisi ini menjadi konsumsi yang menggoda telinga.”

Membawakan Violin Concerto No.3 oleh Mozart, Nocturnes Fetes karya Claude Debussy, dan Fantasia From Indonesia (Spirit of Trance) garapan Bhakti Setyaji, kwartet Sforzando dan teman-teman mayor gitar menyuguhkan konser pamit yang benar-benar apik. Hujan tidak menghentikan penikmat musik klasik, terutama gitar klasik, untuk memberikan apresiasi. Tepuk riuh membahana mengisi konser pamit bagi empat mahasiswa berbakat FBS UNY. (Nunggal)