JURNAL LITERA FBS TERAKREDITASI B

FBS-Karangmalang. “Jurnal penelitian adalah ruh dari eksistensi sebuah perguruan tinggi,” ungkap Prof.Dr.Burhan Nurgiyantoro. Lebih lanjut Ketua Redaksi Litera ini menjelaskan bahwa jurnal penelitian adalah media bergengsi bagi universitas dan memegang peranan penting bagi para dosen yang ingin meraih gelar Guru Besar. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena jurnal penelitian memuat karya-karya terpilih yang merupakan cerminan keilmuan dari penulisnya.

Oleh karena itulah keberdaan jurnal penelitian menjadi sangat penting, terlebih lagi jurnal yang terakreditasi oleh DIKTI. Dari sekian banyak jurnal yang ada di UNY, FBS memiliki Litera, satu jurnal istimewa yang pada Oktober lalu mendapat pengesahan atas kualitasnya. Sesuai dengan SK Dikti Nomor 66b/DIKTI/Kep.2011, Litera resmi menyandang Akreditasi B. Dengan demikian Litera menjadi salah satu dari tiga jurnal terakreditasi di UNY.

Seleksi yang ketat dalam proses akreditasi dikarenakan Dikti ingin membatasi jumlah jurnal-jurnal terakreditasi agar kualitas tetap terjaga. Selain itu, agar terjadi ‘wira-wiri’ naskah sehingga terjadi pertukaran ilmu dan komunikasi keilmuan yang erat. Bidang Humaniora menjadi ruang lingkup penelitian-penelitian yang dimuat dalam Litera dengan fokus terhadap penelitian bahasa, sastra, dan pengajaran.

“Ini adalah suatu prestasi, karena sekarang sistem seleksi DIKTI sangat ketat,” ujar Dr. Anwar Efendi, M.Si., Sekretaris Redaksi Litera sambil tersenyum bangga. Kegembiraan ini juga dirasakan Prof. Burhan, bagaimana tidak, sejak pertama kali didirikan sudah terdapat banyak kendala dan berkat perjuangan panjang akhirnya jurnal ini dapat memberi manfaat bagi universitas. “Jelas, ada banyak kendala terutama ketersediaan naskah penelitian, namun kita tetap berupaya agar Litera konsisten dalam penerbitan,” ujarnya.

Kualitas Litera dijaga dengan pemilihan naskah yang bagus secara substansi maupun kesesuaian dengan panduan penulisan. Kelayakan artikel dinilai oleh tim redaksi dan saran mitra bestari. Mitra bestari adalah pembaca ahli dari luar PT bersangkutan yang memberikan saran terkait kelayakan artikel. “Jurnal terakreditasi akhirnya bukan hanya milik PT yang bersangkutan, tetapi sudah menjadi milik kelompok ilmuwan,”terang Burhan yang juga dosen pengampu mata kuliah Stilistika FBS UNY ini. Budaya menulis harus terus dipupuk agar pengetahuan baru yang didapat melalui penelitian dapat terdokumentasikan dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. (Diyan)