Kompetisi Debat Hima PBSI, Aktualisasi Berpikir Kritis

Salah satu tim debat bahasa Indonesia

         FBS-Karangmalang. Adu argumentasi tanpa disertai data valid bukanlah ciri seorang mahasiswa. Sebagai akademisi, mahasiswa tak hanya dituntut untuk “meninggikan” IPK semata. Namun, kecerdasan retorika dan piawai berdebat pun perlu dimiliki oleh mahasiswa. Berangkat dari persoalan itu, Hima PBSI menyelenggarakan lomba debat antarkelas –angkatan 2011, 2012, dan 2013—pada Jumat (18/10) di ruang 301 Gedung Kuliah 1 FBS UNY.

Menurut ketua panitia lomba debat antarkelas Hima PBSI, Retno, acara yang masuk dalam serangkaian Bulan Bahasa ini direspon secara antusias oleh mahasiswa lintas angkatan PBSI. “Dari angkatan 2011 sampai 2013 yang mendaftar ada 8 tim. Keseluruhan perwakilan per-kelas mewakilkan delegasi terbaiknya untuk kompetisi debat,” jelas Retno yang menjabat sebagai pengurus PSDM Hima PBSI.

        Meskipun, peserta lintas angkatan yang notabenenya ada “hierarkis” kesenjangan pengalaman mau pun ilmu, tetapi pemenang lomba debat tersebut diraih oleh angkatan 2013. “Juara pertama kompetisi debat ini dimenangkan oleh kelas M 2013. Kemudian juara II diraih oleh kelas N 2012,” tutur Retno. Tak tanggung-tanggung, juri kala final pun diambilkan dari alumnus Hima PBSI: Imam Baihaqi (Sekarang mendapatkan beasiswa BU S-2 di UGM dan mengajar sastra di UMS), Arda Sedyoko (Ketua Hima PBSI 2011 dan Ketua BEM FBS 2012), dan Faisal Isnan (Staf Pengajar di SMP Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta).

      Mosi kompetisi debat antarkelas Hima PBSI ini tak diangkat panitia tanpa pertimbangan relevansinya dengan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebab, semua mosi yang dikonsep panitia mengangkat tema tentang persoalan aktual dalam dunia bahasa dan sastra Indonesia. Isu strategis tentang UKBI (Uji Kemampuan Berbahasa Indonesia), semisalnya. Dengan demikian, peserta lomba debat tak hanya belajar beretorika semata, tetapi harus tak gagap dan tetap bepikir kritis tentang isu strategis dalam dunia bahasa dan sastra Indonesia. “Semoga dengan debat ini dapat menjadi sarana belajar yang efektif bagi mahasiswa PBSI angkatan 2011, 2012, dan 2013,” harap Retno. (Rony/ Humas FBS)