Kunjungan Mahasiswa IHDN Denpasar Bali ke PBD FBS UNY

FBS-Karangmalang. Kunjungan mahasiswa dan dosen dari jurusan Pendidikan Agama Hindu dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Fakultas Dharma Acarya, Institut Hindu Dharma Negeri Bali (IHDN) (17/5) seolah turut mewarnai HUT HIMA PBD yang baru saja digelar sehari sebelumnya. Kunjungan yang dilakukan tidak lama setelah HUT HIMA PBD tersebut menjadi momentum untuk kembali bertemu dengan teman lama. Pasalnya, pada tahun 2010 mahasiswa PBD pernah bertandang ke IHDN dalam rangka studi banding. Kemudian tahun ini, sebanyak 378 mahasiswa IHDN dan 28 orang dosen pembimbing memenuhi ruang pementasan Stage Tari FBS UNY dalam rangka kunjungan ke UNY khususnya ke jurusan PBD FBS.

Ditengah kesibukan Hima PBD mengadakan perhelatan akbar dalam rangka memeriahkan HUTnya yang ke-22, ternyata persiapan untuk menyambut kunjungan mahasiswa IHDN tersebut pun telah dipersiapkan dengan matang. Seperti dijelaskan Wahyu selaku koordinator acara, “Untuk menyambut kunjungan teman-teman IHDN ditengah perayaan HUT ini kami sudah membentuk tim khusus yang bertugas menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan,” paparnya.  

Acara yang digelar di Stage Tari FBS itu turut dimeriahkan oleh presentasi media pembelajaran garapan mahasiswa PDB angkatan 2010. Terdapat empat media pembelajaran bahasa Jawa yang dipresentasikan pada kesempatan tersebut yaitu, ‘Tasireng (Tas Ireng)’ hasil garapan Iriana Fanuji Widodo mahasiswa PBD angkatan 2010. Ini bukan ‘Tas ireng’ biasa, karena tas ini dapat dimanfaatkan sebagai media yang memudahkan dalam pembelajaran aksara Jawa. Tak ketinggalan ‘Macapat Portable’ karya Wiwit yang berfungsi sebagai pemandu dalam menembangkan tembang atau macapat pun ikut dipresentasikan pada acara tersebut. Lalu ada media pembelajaran yang sangat unik dan menarik dalam bentuk Diary atau buku harian, dan media pembelajaran Pasinaon I, yang terinspirasi dari Play Station I. Media ini berfungsi membantu pembelajaran pantun dalam bahasa Jawa.

“Semoga media pembelajaran yang telah kami buat membawa manfaat bagi pengajaran bahasa Jawa atau pun bahasa daerah secara umum,” tutur Iriana mengakhiri presentasinya.
Tibalah pada acara hiburan, pemandangan yang jarang dijumpai di Stage Tari pun terjadi, nampak sebelah kiri panggung Gamelan Jawa yang ditabuhkan oleh tim pengrawit dari mahasiswa PBD dan sebelah kanan panggung nampak seperangkat Gendhing Bali yang siap ditabuh mahasiswa UKM Tari dan Tabuh dari IHDN. Irama Gendhing Bali yang meriah memenuhi Stage Tari dan disusul empat orang penari perempuan dari IHDN masuk menempati panggung menampilkan tarian Sekar Jagad. Suasana makin meriah ketika dua orang penari masuk kembali di tengah panggung dan membawakan Joget Bungbung.

“Kunjungan ini sangat bermanfaat bagi kami karena dari kegiatan seperti ini kami dapat membagi ilmu yang kami dapatkan khususnya terkait pengajaran bahasa daerah. Ini menjadi wadah yang baik untuk belajar,” tutur Wahyu.

Tidak hanya itu saja, pada kesempatan tersebut ketua jurusan PBD, Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum. juga memaparkan perjuangan mahasiswa PBD dalam mempertahankan pengajaran bahasa daerah khususnya bahasa Jawa dalam kurikulum pendidikan di Indonesia beberapa waktu lalu. (Djwonga/Humasfbs)