Lolos Beasiswa Unggulan Kemdikbud, Zyah Makin Mantap Jalani Studi Master di Thailand

FBS-Karangmalang. Zyah Rochmad Jaelani, alumnus Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Yogyakarta (PBI UNY) perlahan tapi pasti menjemput salah satu mimpi besarnya: melanjutkan studi dengan beasiswa. Berkat kegigihannya, ia berhasil mendapatkan salah satu beasiswa bergengsi, yakni Beasiswa Unggulan Kemdikbud yang diperuntukkan bagi mahasiswa Indonesia yang memiliki semangat tinggi dan prestasi dalam skala nasional maupun internasional.

Adanya Beasiswa Unggulan Kemdikbud ini mengiringi langkah juang pria yang kini tengah menempuh pendidikan Master of Arts in English for Professional Development di Universitas Mae Fah Luang, Thailand. Merupakan kesempatan yang begitu besar baginya untuk dapat menempuh pendidikan master di luar negeri dengan beasiswa unggulan tersebut.

Keterbatasan kemampuan finansial sempat menjadi batu penghalang yang membuatnya ingin mengubur mimpi melanjutkan studi di Negeri Gajah Putih. Ia merelakan sepeda motor yang ia beli dengan jerih payahnya sendiri sebagai modal hidup di sana. Pria asli Gunungkidul ini berhasil meruntuhkan dinding keraguan tatkala akan mendaftarkan di universitas yang terletak di Chiang Rai tersebut. Dengan keberhasilannya menembus Beasiswa Unggulan Kemdikbud ini, putra kedua pasangan Tukiman dan Giyanti yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan tersebut, mendapat suntikan semangat untuk dapat melanjutkan studi di Thailand dan mengabdikan diri untuk tanah air.

Sejak kecil, ia terbiasa untuk bekerja keras dan belajar tekun agar ia dapat mengangkat derajat keluarganya. Ia harus rela jarang bertemu ayahnya yang bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta dan ibunya yang bekerja sebagai pengasuh anak di Yogyakarta. Tempaan hidup yang keras dan semangat juang yang tak kenal putus asa menjadikan Zyah seorang anak yang mampu berprestasi di dalam dan di luar kelas. Sejak di bangku sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA), ia berhasil mempertahankan posisinya sebagai juara kelas.

Masa-masa keemasan Zyah dalam bidang akademik tak berhenti sampai di situ. Ia berhasil menamatkan studinya dengan beasiswa sejak di SMP 1 Karangmojo hingga perguruan tinggi. Ketika ia mengenyam pendidikan di SMA 2 Wonosari, ia mendapatkan beasiswa dari Sampoerna Foundation dan berhasil meriah peringkat II lulusan terbaik di jurusannya, jurusan IPA. Jalan Zyah untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi kembali dipermudah dengan keberhasilannya masuk UNY tanpa tes, yakni melalui jalur Bibit Unggul yang menggunakan raport dan sertifikat kejuaraan, serta mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Bahkan, rasa haru bangga kembali ia rasakan tatkala ia dipercaya untuk memberikan pidato kelulusan pada Januari 2014 silam.

Si Raja Debat Nasional

Kecintaannya pada bahasa Inggris membuatnya aktif mengikuti berbagai perlombaan, seperti lomba pidato (speech contest), lomba kepenulisan (writing contest), hingga lomba debat bahasa Inggris. Keuletannya dalam belajar dan berlatih membuatnya berhasil menduduki peringkat II dalam lomba debat se-kabupaten Gunungkidul kala SMA.

Prestasi dalam dunia debat semakin mengalir ke dirinya ketika ia masuk ke jenjang perguruan tinggi. Tak pernah patah arang, ia berhasil meraih predikat juara dalam berbagai kejuaraan debat, baik tingkat nasional maupun internasional. Salah satu pengalaman tak terlupakan dalam kejuaraan debat tingkat nasional adalah tatkala ia dikukuhkan sebagai raja debat nasional setelah menjuarai lomba debat di Jawa Tengah.

Tak hanya dalam skala regional dan nasional, Zyah juga berhasil mengharumkan almamater dan negara ketika ia berhasil menyabet juara III lomba debat bahasa Inggris di Malaysia Debate Open pada kategori English as a Foreign Language (EFL). Kepiawaiannya dalam bidang debat menjadikannya seorang juri debat terakreditasi nasional. Tak hanya itu, ia juga pernah mencicipi posisi juri dalam lomba debat bahasa Inggris tingkat inernasional, yakni di Singapura dan World University Debating Championship (WUDC) di Chennai, India.

Pengalamannya dalam organisasi juga tak dapat diragukan lagi. Keaktifannya dalam berbagai organisasi yang pernah ia ikuti, membuatnya pernah memimpin UKM Bahasa Asing (SAFEL) UNY, English Debating Society (EDS) UNY, dan wakil presiden Jogja Debating Forum. Selain itu, ia juga pernah mengemban amanah sebagai duta wisata kabupaten Bantul dan Gunungkidul.

Dengan berbagai prestasi dan pengalamannya dalam bidang debat bahasa Inggris dan organisasi mahasiswa inilah yang menjadi modal nyalinya untuk mendaftar Beasiswa Unggulan Kemdikbud. “Jangan mudah menyerah dengan keadaan. Ekonomi bukan menjadi alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Bulatkan tekad dan niat serta perbanyak doa. Insha’Allah akan selalu ada jalan bagi dia yang mau berusaha,” pesannya. Zyah menjadi bukti bahwa suatu keterbatasan bukanlah alasan untuk berputus asa dalam menggapai cita. Yang menjadi kunci adalah tekad yang menyala bak bara api dan semangat yang tak tumbang meski diterpa angin sekencang apapun. (Zidnie/HumasFBS)