Mahasiswa PKM-M M FBS Mengadakan Pelatihan Kreativitas Rinding Gumbeng

FBS-GUNUNG KIDUL. Sebuah awal kemajuan bangsa dimulai dengan pelestarian kesenian tradisi yang nantinya akan memperkuat sebuah negara, demikian dituturkan kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Gunung Kidul, Drs. Sudodo, saat pembukaan Pelatihan Kreativitas Rinding Gumbeng pada beberapa waktu lalu, di Desa Beji, Dusun Duren, Ngawen, Gunung Kidul. Pembukaan sekaligus diskusi berjudul Eksistensi Musik Tradisional dalam Globalisasi dihadiri kurang lebih 80 warga, yang datang dari sekitar Kecamatan Ngawen.
Pelatihan diselenggarakan dalam rangka praktik salah satu Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Tim PKM-M ini mengangkat pelatihan Rinding Gumbeng berangkat dari keprihatinan semakin lunturnya budaya lokal dan berkurangnya warga desa yang dapat memainkan alat musik Rinding. “Padahal alat musik Rinding biasa dimainkan dalam upacara-upacara adat. Adanya pelatihan ini diharapkan dapat membantu peserta lebih mudah memainkan alat musik Rinding, sebab memang tidak banyak yang dapat memainkan alat musik tradisional tinggalan nenek moyang ini. Perlu latihan rutin dan kemauan keras,” jelas  Scholatica Wahyu Pribadi, Ketua PKM-M.  
Pelatihan diadakan dua kali seminggu bekerja sama dengan kantung budaya di Gunung Kidul seperti Gamblank Musikal Teater, Sanggar Seni Kolaborasi Kecrek, dan didukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Gunung Kidul. Program ini sejatinya tidak hanya melatih memainkan musik Rinding, tapi juga melatih tari dan managemen organisasi komunitas. Tim PKM-M sendiri mengadakan pelatihan alat musik Rinding Gumbeng dan alat musik lainnya dan  Sanggar Seni Kolaborasi Kecrek melatih tari yang nantinya akan berkolaborasi dengan peserta pelatihan alat musik rinding, sedangkan Gambank Musikal Teater akan mematangkan peserta di bidang menejemen organisasi dalam komunitas.
“Pelatihan musik dan tari ini kami harapkan dapat melatih warga Desa Beji dengan serius. Untuk selanjutnya, kami dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Gunung Kidul bersedia bekerja sama untuk program lanjutan demi memajukan kesenian tradisi, khususnya kesenian lokal Gunung Kidul,” tambah Sudodo. (Tika)