Malam Sasanti #2 : Tiga Pertemuan

FBS-KARANGMALANG. Meskipun hujan deras disertai angin mengguyur Jogja pada Sabtu (19/3) malam, animo penonton untuk datang ke Pendopo Pusat Kegiatan Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta tidak surut.  Mereka pun tidak keberatan duduk lesehan beralas tikar seadanya. Tak lama kemudian lampu mulai temaram, mengiringi dua penari meliukkan tubuhnya seirama alunan musik.  Dance performance besutan Reya Silviani ini mengantarkan “Malam Sasanti #2 : Tiga Pertemuan” ke hadapan penonton.
Anggita Sekar Pinasti, Ketua Sanggar Kesenian Kolaborasi (Sangkala) FBS UNY dalam sambutannya menyampaikan, “Pentas ini adalah penyambutan anggota baru Sangkala.”Lebih lanjut lagi, “Sasanti sendiri berarti ‘jargon’ atau ‘slogan’, maka kami berharap para anggota baru dapat saling mengakrabkan diri, mengeksplorasi potensi sembari belajar memproduksi suatu pementasan.”Pentingnya proses juga ditekankan dalam persiapan kegiatan ini. “Pra-acara kami mengadakan workshop setting, tata lampu, penyutradaraan, make up dan musik,” ungkap Pimpinan Produksi, Nila Andriyani.
Lakon pertama yang ditampilkan adalah “Setan Tak Pernah Berdosa” karya Popo Andika. Kisah seorang dukun aborsi yang ingin pensiun dan konflik batin yang timbul akibat campur tangan setan dan malaikat.   Acara ini ditutup dengan drama musikal “Pertigaan” karya Diyan Zahro.
Eko B. Saputro salah satu penonton, mengatakan, “Kisah yang disuguhkan tidak rumit, tetapi tawaran konsep  yang disuguhkan sangat menarik.” (Diyan)