Meningkatkan Kemampuan Guru melalui PLPG

 FBS-KARANGMALANG. Siapapun tahu pendidikan adalah modal yang penting dalam mengarungi kehidupan. Tentu saja tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas pendidikan dipengaruhi beragam faktor. Salah satunya adalah tingkat profesionalisme guru sebagai ujung tombak dalam usaha mendidik generasi penerus bangsa.

Oleh karena itulah, pada 1-9 Agustus 2011 lalu FBS UNY menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Profesionalisme Guru (PLPG) di Gedung Kuliah I FBS UNY. UNY ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) sebagai pelaksana PLPG Rayon 11 yang mencakup D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah. FBS sendiri bertanggung jawab untuk pelatihan bagi guru-guru bidang studi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Seni Budaya. Kegiatan ini dibagi menjadi dua putaran. Putaran pertama diikuti oleh 250 orang guru SD, SMP, dan SMA yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan untuk putaran kedua dilaksanakan pada 13-22 Agustus 2011.

Ketua Pelaksana, Zulfi Hendri, M.Sn. mengungkapkan, “PLPG bertujuan untuk melakukan pengukuran terhadap kemampuan guru-guru yang layak dipandang sebagai calon guru yang akan diberi sertifikat profesional.” Dosen Jurusan Seni Rupa ini juga menerangkan tentang pola pelatihan yang dipakai adalah semi Pendidikan Profesi Guru (PPG). 70% kegiatan adalah workshop yang menghasilkan produk yang berkaitan pengembangan bahan ajar, baik berupa materi, metode, media maupun sistem penilaian pembelajaran.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa para instruktur PLPG ini adalah dosen-dosen FBS yang kompeten di bidangnya dan telah memiliki Nomor Induk Asesor (NIA). Setelah melalui rangkaian pelatihan, guru-guru tersebut menjalani ujian teori dan praktik mengajar. Bagi guru-guru yang berhasil dalam ujian, lulus dinyatakan sebagai guru profesional. Sedangkan guru yang belum mampu memenuhi penilaian, hanya diberikan kesempatan dua kali remedi untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Zulfi berharap proses ini dapat meningkatkan profesionalisme para guru peserta PLPG. “Jangan hanya bersikap baik demi penilaian sesaat,” ujarnya tegas. “Justru pada saat kembali ke sekolah, segala hal didapat di sini harus terus dikembangkan, agar anak didik bangsa menjadi jauh lebih berkualitas.” (Diyan)