MISBAH Laboratory: Maafkan Ambo, Bundo

FBS-Karangmalang. Laboratorium Karawitan Fakultas Bahasa dan Seni UNY di bawah sinar cahaya temaran, penonton yang memenuhi ruang pementasan lantai dua gedung tersebut terhanyut bersama suguhan teater laboratory dari komunitas teater MISBAH angkatan 2012 yang berjudul “Maafkan Ambo, Bundo”. Mengadopsi ide cerita dari kisah Malin Kundang, MISBAH membius penonton yang hadir pada saat itu. Panggung berlatar suasana pesisir pantai lengkap dengan properti sebuah kapal yang tengah berlayar menjadi pemandangan yang tak biasa.

Pementasan tersebut bercerita tentang tokoh Mu’is yang tidak mau mengakui Ibunya setelah kesuksesan yang ia peroleh. Berbeda dengan kisah Malin Kundang yang kita kenal selama ini, “Dalam naskah ini Mu’is tidak dikutuk oleh Ibunya, namun justru sebaliknya sang Ibu berdo’a agar anaknya segera disadarkan oleh Tuhan. Saya pikir tidak mungkin ada Ibu yang tega mengutuk anaknya,” ujar Arif Rahman Wibawono selaku pembuat naskah.

Ketika disoal pemilihan waktu pementasan yang dilakukan pada 14/2 dan bertepatan dengan momentum valentine, mahasiswa PBSI tersebut menyatakan bahwa hal itu sengaja dilakukan untuk mengingatkan kembali bahwa euphoria valentine bukan saja ekspresi kasih sayang terhadap kekasih namun juga terhadap orang tua. (DjWonga/HumasFBS)