Panjat Pinang Meriahkan Serangkaian Pentas Akhir Tahun HIMA JAWA UNY 2015

FBS-Karangmalang. Rabu (18/11) berlokasi di belakang Lab. Tari dan Seni Musik, panitia serangkaian Pentas Akhir Kepengurusan (PAK) HIMA JAWA UNY atau HIJAW adakan lomba panjat pinang antar kelas Pendidikan Bahasa Daerah. Dengan tema “Undhaking Pakaryan Ngupadi Kamulyan atau Kerja Bersana untuk Mencapai Kemuliaan, panitia bertujuan untuk mengguyubkan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Daerah FBS UNY angkatan 2012 sampai dengan angakatan 2015. Ya memang benar, acara ini cukup meriah dan mendapatkan apresiasi yang baik dari seluruh mahasiswa pendidikan bahasa daerah bahkan mahasiswa dari jurusan lain yang menjadi perwakilan ormawa untuk mengikuti lomba panjat pinang tersebut. Meskipun berkesan diwajibkan, namun hal ini justru memperlihatkan bentuk tanggungjawab dari maing-masing kelas yang mengirimkan perwakilan, ungkap Fahrudin salah satu sie. acara dalam kegiatan PAK tersebut.

Adapun kendala dari pelaksanaan acara ini adalah tempat. Yakni di FBS sendiri tidak memiliki lapangan yang cukup luas untuk melaksanakan kegiatan luar ruangan. Untuk menyewa lapangan di luarpun, mahasiswa masih terkendala oleh dana. Maka dipilihlah tempat seadanya yang sekiranya menjadi pusat kegiatan atau aktifitas mahasiswa.

Harapannya, setelah adanya acara seperti demikian. Segala bentuk permainan atau dolanan yang banyak ditinggalkan mulai diminati kembali. Mahasiswa FBS dewasa ini terlalu banyak mengadakan event besar namun melalaikan event kecil yang fungsi dan tujuannya juga tak kalah penting. Kebanyakan event di FBS malah kurang menciptakan keguyuban bagi masyarakat FBS itu sendiri.

Sebelumnya, dalam serangaian Pentas Akhir Kepengurusan ini, HIMA JAWA telah melaksanakan acara LCC Budaya Jawa dan Karaokean Campursari yang hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Daerah. Kemudian Futsal pengurus HIMA angkatan 2012-2015 dan akan ditutup dengan malam puncak pada tanggal 30 November 2015 yang akan menyuguhkan pementasan ketoprak “Linaku Sang Nata” naskah adaptasi ini  berkisah tentang seorang pemimpin yang melakukan kesalahan dan akhirnya menyadarkan ia bahwa setiap pemimpin harus ingat kepada Tuhan. Pementasan ini diperankan oleh mahasiswa baru dengan tujuan untuk melatih keberanian dan mental para calon generasi penerus tambah Fahrudin. (Palupi/Humas FBS)