PEDULI ADALAH SOLUSI

Merapi baru saja selesai erupsi, dengan memuntahkan material batu, pasir dan debu, serta awan panas yang sangat dahsyat, banyak korban yang terkena imbasnya. Masyarakat lereng Merapi sangat merasakan dampak muntahan Merapi tersebut. Rumah, ternak, pohon, kebun, sawah, perabot rumah tangga, bahkan nyawa jadi korbannya. Pemerintah melalui  BPBN mengharuskan warga lereng Merapi dalam radius 20 Km dari puncak Merapi untuk mengungsi karena tempat tinggal mereka berada di daerah rawan erupsi Merapi. Tak kecuali Bapak Sariman, Staf Subag Pendidikan Fakultas Bahasa dan Seni, rumahnya yang berada  di 12 Km dari puncak Merapi tepatnya di dusun Cabe kidul, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah terpaksa harus meninggalkan rumah dan mengungsi di Kutu Ngemplak, Mlati, Sleman karena rumah yang selama ini ditempati diterpa hujan pasir dan abu vulkanik hingga tak mungkin ditempatinya.

Atap terasnya ambrol, pasir dan abu vulkanik setebal 12 cm mengelilingi tempat tinggalnya, demikian juga ruang-ruang dan perabot rumah tangganya semuanya penuh debu vulkanik. Pohon salak, pohon kelapa, dan pepohonan lainnya rusak. Keadaan ini akan membahayakan bagi yang menempatinya.

Kenyataan inilah yang menggerakkan hati karyawan dan karyawati FBS UNY untuk ikut meringankan kesulitan keluarga bapak Sariman yang rumahnya tertimpa hujan  pasir dan abu vulkanik yang begitu tebalnya dan tidak mungkin dibersihkan sendiri. Dengan dikomandani Pembantu Dekan II FBS UNY, Ibu Sri Harti Widyastuti, M.Hum., Sabtu (27/11), sejumlah 30 orang karyawan-karyawati FBS berangkat dari Yogyakarta ke Magelang Jawa Tengah untuk bekerja bakti membantu membersihkan pasir dan abu vulkanik di rumah bapak Sariman di Cabe kidul, Srumbung Magelang Jawa Tengah. Walaupun terasa berat dan penat, semangat karyawan dan karyawati FBS perlu diacungi  jempol, sehingga dalam waktu sehari pasir dan abu vulkanik berhasil disingkirkan dari  rumah bapak Sariman dan saat itu sudah bisa ditempati lagi.

Inilah yang ditunjukkan karyawan-karyawati sebagai ungkapan empati dan peduli terhadap saudara kita yang sedang mengalami kesulitan, sehingga apa yang dialami saudara kita sedikit demi sedikit bisa terkurangi. (Hr)