Pembukaan ICAAE di FBS

FBS-Karangmalang. Kebanggaan terhadap kebudayaan lokal atau local wisdom tidak berarti membuat kita hanya berkutat dalam ‘tempurung’ sendiri. Membuka jaringan keluar menjadi penting tidak hanya sebagai upaya membuka wawasan global tapi juga sebagai sarana memperkenalkan budaya lokal kepada bangsa-bangsa lain. Hal ini direalisasikan oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dengan mengadakan International Conference for Arst and Arts Education on Indonesia (ICAAE). Agenda ini dibuka oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat Wahab pada hari Rabu (5/3) di ruang Seminar PLA FBS UNY. Acara pembukaan juga dimeriahkan dengan sajian tari Pudiastuti oleh tiga mahasiswi Jurusan Seni Tari FBS.

Konferensi seni pertama yang diadakan FBS ini mengangkat tema Rethinking The Human Dignity and Nation Identity: A Review Perspective of Arts and Arts Education dengan menghadirkan pembicara dari tiga negara: Thailand, Singapura, dan Indonesia. Pembicara-pembicara tersebut antara lain adalah Prof. Dr. Kanchana Witchayapakorn dari Naresuan University Thailand, Dr. Goh Beng Lan dari National University of Singapore, Rudi Corens dari Museum ‘KolongTangga’, Prof. Dr. F.X. Mudji Sutrisno, SJ dari Driyarkarya School of Philosopy Jakarta, Prof. Dr. Ign. Bambang Sugiharto dari Universitas Pahariyangan Bandung, dan Prof. Dr. Suminto A. Sayuti dari UNY.

Konferensi ini nantinya tidak hanya membahas seni secara umum, namun juga mengupas tentang penerapan pendidikan seni  di Indonesia. Sebagai bagian dari peringatan Tahun Emas UNY, konferensi ini akan berlangsung hingga hari kamis (6/3) dalam beberapa sesi seminar.  (D.Wulandari/HumasFBS)