Pencanangan Hari Lahir Kampus Ungu FBS UNY

FBS-Karangmalang. Tepat pada tanggal 1 Mei 2013, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (FBS UNY) genap berusia 50 tahun. Sudah banyak karya mahasiswa, pegawai, dan dosen yang dipersembahkan bagi negeri Indonesia. Karya nyata itu bernama bahasa dan seni. Sebagai refleksi nostalgia perjalanan FBS UNY dari generasi ke genarasi, maka pada tanggal 1 Mei 2013 masyarakat FBS UNY memperingatinya secara monumental. Bertempat di Pendapa Tedjokusumo, acara tersebut berjalan dengan sakral.

Acara Pencanangan Hari Lahir FBS UNY tahun ini dihadiri tamu istimewa, yakni tiga dekan yang pernah memimpin Kampus FBS. Ketiga dekan itu antara lain Prof. Drs. Soeparno, Prof. Dr. Suminto A. Sayuti, dan Prof. Dr. Zamzani, M.Pd.. Ketiga penggawa inilah yang memimpin FBS sehingga kualitas akademis serta kreativitas dalam berkaryanya tetap menunjukan eksistensinya di kancah nasional dan internasional.

“Awal mulanya, pada tahun 1963 FBS UNY bernama Fakultas Keguruan Sastra Seni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKSS IKIP). Kemudian pada tahun 1983 berubah nama menjadi FPBS (Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni) IKIP Yogyakarta, dan pernah berubah menjadi FBSS (Fakultas Bahasa, Sastra, dan Seni), serta yang terakhir menjadi FBS UNY, “ ujar Prof. Drs. Soeparno. Dekan FPBS pada periode jabatan (1992-1995 dan 1996-1999) ini menceritakan perkembangan FBS sejak periode yang dipimpinnya. Menurutnya, banyak perkembangan secara akademik maupun fisik kampus yang luar biasa. Soeparno juga memberikan pesan kepada warga FBS, “Raihlah kualifikasi akademis setinggi bisa, tapi kualitas moral jangan lupa.”

FBS UNY juga pernah dipimpin sastrawan dan budayawan nasional. Dekan yang berkarakter khas ini adalah Prof. Dr. Suminto A. Sayuti (1999-2003 dan 2003-2007). Di awal refleksinya terhadap kepemimpinannya di FBS, Prof. Dr. Suminto A. Sayuti mengutip perkataan dari Ir. Soekarno, “Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Beliau memberikan pengantar bahwa generasi bangsa yang beradab adalah generasi bangsa yang tidak melalaikan sejarah. Sebab, sejarah adalah pengalaman kemanusiaan yang dapat diambil faedahnya secara moralitas. Prof. Dr. Suminto A. Sayuti juga memberikan pesan kepada seluruh warga FBS, “Kemarin dan esok adalah hari ini. Kita harus lebih baik dari hari kemarin, serta segala bentuk perbuatan haruslah bermanfaat dan membawa kebaikan di hari mendatang.”

Refleksi nostalgia terakhir disampaikan Prof. Dr. Zamzani, M.Pd.. Dekan yang masih menjabat ditahun 2013 ini menyampaikan bahwa FBS selalu menuju perbaikan dan lebih baik dari sebelumnya. “Keberhasilan FBS tidak dicapai dengan mudah, namun atas kontribusi dari pendahulu maka FBS menjadi sukses seperti hari ini,” ujar Prof. Dr. Zamzani, M.Pd.

Kesuksesan acara refleksi FBS ini berkat kerja sama antara Ormawa FBS, pegawai, dan dosen. Salah seorang mahasiswa FBS, Petra, mengungkapkan harapannya, "Koordinasi antara panitia dengan mahasiswa FBS masih perlu ditingkatkan karena acara ini cenderung mendadak dan kurang luas publikasinya. Harapannya, di tahun mendatang untuk publikasi lebih digiatkan lagi, baik di lingkup mahasiswa FBS sendiri ataupun di fakultas lain, agar acaranya lebih meriah.” Dirgahayu FBS, sukses selalu! (Rony K. Pratama/Humas FBS).