Ria, Si Jago Dangdut dari FBS UNY

FBS-Karangmalang. Tak banyak orang yang bisa bernyanyi dangdut dengan baik. Namun, hal ini tak berlaku untuk mahasiswi kelahiran 11 Januari 1992, Ria Wulansari. Ia yang kini tengah merampungkan studi Pendidikan Bahasa Jerman (PB Jerman) adalah salah satu orang yang diberkahi oleh Tuhan dengan bakat menyanyinya, menyanyi dangdut.

“Saya memang penggila dangdut” katanya menerangkan. Sedari kecil, ia sudah terbiasa mendengar senandung-senandung dangdut kegemaran orang tuanya. “Ibu saya biasanya sering menyetel lagu milik bang Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, dll.,” tuturnya. Jadilah, Ria juga tertular hobi ibunya itu.

Ia menyanyi dengan alami, tanpa kursus. “Saya tidak ikut kursus atau agensi apapun, cuma kalau untuk melatih mental, ibu saya memang jagonya,” ungkapnya. Selagi di Atambua, ia biasa bernyanyi di berbagai hajatan di kampung dan dari situlah ia belajar.

Baru ketika ia dinyatakan diterima sebagai mahasiswa FBS UNY pada 2009 lalu, Ria mulai banyak mencoba ajang kompetensi dangdut. “Iya, mulai berani nyanyi di panggung beneran ya waktu jadi mahasiswa,” terang Ria yang baru saja meraih juara 1 Lomba BINTANG DANGDUT GOT TALENT 2013 se DIY-JATENG yang diadakan salah satu agensi di Yogyakarta pada Minggu (16/6).

Kompetisi pertama yang ia ikuti adalah Dangdut Mania yang diadakan stasiun swasta Indonesia, TPI. “Iya, ini kompetisi pertama yang paling mengesankan buat saya, walaupun belum menang tapi di sana bisa bertemu juri-juri handal,” ungkapnya. Kala itu, Ria kalah tipis dengan mendapat  posisi SMS tertinggi kedua. “Sayang, yang diambil cuma yang polling smsnya tertinggi kesatu,” tambahnya.

Kekalahannya tersebut membuatnya makin terpacu untuk memperbaiki kualitas vokalnya. Selanjutnya, ia menjajal ajang KDI Star dan berhasil masuk 30 Besar. “Waktu itu saya ikut audisi di Surabaya,” ujarnya.

Selain itu, Ria juga pernah mengikuti Tarung Dangdut dan pernah menjadi Juara I Safel UNY Got Talent yang diadakan UKM SAFEL 2011 lalu. “Saat ini saya juga sedang mempersiapkan diri untuk final Lomba Bintang Dangdut 2 se-Jateng pada akhir Agustus ini di Semarang,” jelasnya.

Ditanya kendala bernyanyi dangdut, ia mengatakan, “Tantangannya mungkin sering diejek orang ya, dangdut bagi banyak orang itu negatif, ini-itu, dan sebagainya,” ungkapnya. Tapi, masih dari Ria, ia tetap konsisten pada dangdut. “Dangdut itu musik Indonesia, lirik dangdut yang asli itu bagi saya suci dan tidak norak,” tegasnya.

Ria yang tetap berbusana muslim saat menyanyi itu juga menambahkan bahwa ia akan terus mengejar mimpinya menjadi penyanyi dangdut walaupun banyak rintangan yang menghadang. “Maju terus demi cita-cita,” pesannya.  Yang pasti, ia juga tetap merampungkan skripsinya di tahun ini. “Mohon doanya supaya segera ujian,” tutupnya. (Fitriananda/Humasfbs)