Seminar Nasional Pendidikan Budaya di Sekolah dan di Masyarakat

FBS-Karangmalang. Selasa (27/11) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bekerja sama dengan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Nasional bertemakan “Pendidikan Budaya di Sekolah dan di Masyarakat” di Stage Tejakusuma FBS UNY. Seminar Nasional ini diselenggarakan atas dasar keprihatinan akan budaya bangsa Indonesia yang kini mulai terlupakan. Untuk semakin menguatkan tema dan tujuannya, seminar dibuka dengan Tari Gangsing Kenthir yang ditampilkan oleh Sanggar Tari Kridotomo dari Kecamatan Kempul, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Seminar dihadiri hampir 600 peserta dari kalangan dosen dan mahasiswa dari perguruan tinggi se-DIY dan Jawa Tengah, guru, serta masyarakat umum. Peserta didominasi mahasiswa dari semua jurusan di FBS UNY yang mencapai 90% dari total peserta yang hadir. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa FBS UNY mendapatkan mata kuliah Apresiasi Budaya dan diwajibkan menghadiri seminar nasional budaya ini.

Tiga narasumber yang pakar dalam tema seminar menyampaikan materi yang berkualitas. Narasumber pertama adalah Dra. GRAy. Koes Murtiyah Wandansari, M.Pd. dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Beliau menyampaikan materi dengan judul “Keraton sebagai Pusat Pengembangan Budaya Jawa”.  Purnawan Basundoro bertindak sebagai narasumber kedua dan berbicara mengenai seni dan budaya lokal di tengah arus modernisasi. Ia adalah staf pengajar pada Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga. Dra. Yuni Pratiwi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Provinsi DIY menutup materi sebagai pembicara terakhir.

Melalui acara ini diharapkan muncul kesadaran bahwa revitalisasi pendidikan budaya yang ada di sekolah dan di masyarakat sangat perlu dilaksanakan. Selain itu, diharapkan pula bahwa masyarakat lebih mencintai budaya bangsa Indonesia. “Ketika budaya dianggap hanya sebagai sebuah seni, maka akan hilang budaya tersebut dari Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan akademisi-akademisi untuk mempertahankan budaya ini. Saya berbicara di sini untuk mencetak generasi yang mengerti dan mencintai budaya Indonesia,“ ucap Dra. GRAy. Koes Murtiyah Wandansari, M.Pd. (Zakiyah/HumasFBS)