Seminar Pendidikan Karakter: dari Inggris sampai Mongolia

FBS-Karangmalang. Selasa (3/4) FBS UNY kembali kedatangan tamu dari luar negeri. Setelah Maret lalu seorang Belanda menyampaikan seminar bertemakan pendidikan, kini Australia dan Inggris tidak mau kalah. Dorrie Hancock serta Christopher Drake turut menjadi pembicara kunci dalam seminar pendidikan karakter "The Impelementation of Character Education in England, Australia, China, and Mongolia". Peserta dari seluruh fakultas, bahkan sampai mahasiswa pascasarjana, memenuhi kursi yang berjejer rapi di Ruang Seminar lantai III PLA, FBS UNY.

Hafian Fuad selaku panitia menuturkan dalam sambutannya bahwa pendidikan karakter diperlukan untuk mengimbangi masalah moral yang acap kali terjadi dewasa ini, terutama dengan adanya globalisasi. Hal ini diamini oleh Shirotol Mustaqim, Wakil Ketua BEM FBS, “Semoga kita semua dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tapi juga pada kegiatan akademik.”

Seminar yang dibuka dengan persembahan musik oleh Angklung Fantastik ini mengulik seputar pendidikan karakter di Mongolia, Cina (Hongkong khususnya), Inggris, dan Australia. Para pakar yang dihadirkan memang berasal dari institusi sama, yaitu The Asia Pacific Network for Moral Education. Maka bahasan pun berkisar pada negara Asia, khususnya Mongolia dan Cina, terlebih karena masing-masing negara tersebut telah memiliki pengalaman pendidikan karakter mumpuni. Dorrie Hancock membawakan materi mengenai edukasi moral di Australia dan Mongolia, sementara Christopher Drake membawakan materi dari negara asalnya Inggris dan Cina, khususnya Hongkong.

“Pendidikan karakter bukanlah suatu program, tapi merupakan proses yang mendasari pembentukan hubungan interpersonal,” ujar Hancock.

Lebih lanjut Drake menambahkan, “Pendidikan karakter akan mempengaruhi bagaimana kita bersikap kepada orang lain.”

Pada dasarnya pendidikan karakter memang berpusat tentang bagaimana kita membentuk suatu karakter sesuai dengan moral value yang dihargai masing-masing individu. Hal ini lantas membawa kita kepada hubungan antar sesama dan bagaimana membangun ikatan tersebut. Ada banyak sekali benefit yang bisa didapat dengan mengembangkan karakter yang baik. Seperti yang diucapkan Prof. Dr. Zamzani, “Semoga kita dapat memanfaatkan dan menyerap pembelajaran ini dengan baik.” (Nunggal)