Seribu Mawar Menari untuk Ibu

FBS-Karangmalang. Tak jarang seni dijadikan momentum peringatan serta perayaan sebagai rasa syukur manusia terhadap limpahan kasih sayang-Nya. Dalam hal inilah, himpunan mahasiswa seni tari fakultas bahasa dan seni universitas negeri Yogyakarta (Himaseta FBS UNY) sengaja menyelenggarakan pentas akhir tahun (PAK) pada Sabtu (22/12) tepat dengan peringatan hari ibu.

Sebagai wujud rasa terimakasih dan bakti kepada Ibu, lahirlah persembahan pagelaran tari bertajuk “Seribu Mawar Menari untuk Ibu”. Menempati Stage Tari Tedjo Kusumo, puluhan penari menampilkan 11 garapan tari.

Sebagai pembuka, tari jejer asal Banyuwangi dibawakan dengan lincah oleh para mahasiswa. Selain tari-tarian, kolaborasi himpunan mahasiwa seni musik (himasik) dan himpunan mahasiswa seni kerajinan (seruker) semakin membuat suasana semarak. Iringan lagu tentang ibu dipadukan dengan aksi melukis seorang Ibu dan anak di Kanvas secara langsung menjadi sajian menarik bagi penonton.

Jatu Prawesti selaku ketua Himaseta mengatakan, PAK kali ini sengaja diadakan pada hari Ibu, “Karena kami ingin merayakannnya dengan sajian berbeda.” Yang spesial, saat persembahan tari Seribu Mawar Menari untuk Ibu, para dosen jurusan pendidikan seni tari juga turut andil berpentas diatas panggung. Dengan lenggak-lenggok jenaka, mereka sempat membuat ramai gelak tawa penonton.

Diluar tari jejer tadi masih ada tari pembumbung (Sumatera), Maryapati (Bali), Nirmala (Sumatera), Bondan (Jawa), Enggang (Kalimantan), Tari kreasi dan modern. Sebelumnya Himaseta telah menyelanggarakan serangkaian acara seperti baksos (25/11), Lomba merangkai Bunga dan Workshop Beauty&Hijab Class (22/12).

Ya, pada akhirnya garapan ini memang dipersembahakan pada Ibu yang telah berjuang untuk anak, keluarga dan masyarakat. Selamat hari Ibu, Sukses Himaseta... (Fitriananda/HumasFBS)