STUDIUM GENERALE PRODI PENDIDIKAN KRIYA, Memotivasi Mahasiswa untuk Berani Berkreasi dan Berinovasi

Keterangan Sumber Foto: 
Humas FBS UNY

Peran desain, produksi, dan pemasaran dalam dunia industri kriya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi menjadi satu siklus tahapan proses produksi kriya dari tangan desainer, produsen, hingga sampai ke pembeli atau konsumen.

Hal itu disampaikan Dr. Timbul Raharjo, M.Hum, (Dosen FSR ISI Yogyakarta) pemateri utama Studium Generale Prodi Pendidikan Kriya FBS UNY yang diselenggarakan pada Kamis, 3 Nopember 2021 pukul 08.00 s.d. 11.30 WIB.Sebagai dosen sekaligus pengusaha Keramik yang terkenal, Pak Timbul mengungkapkan pengalamannya berkecimpung di dunia usaha dan memotivasi mahasiswa untuk berani berkreasi dan berinovasi. Dikatakan bahwa tahap desain sangat penting, merupakan tahapan awal yang menuntut kreativitas menciptakan inovasi bentuk baru dan pemikiran terhadap problem solving.Kriya sendiri adalah produk yang membutuhkan pemikiran yang rumit, karena menciptakan bentuk untuk yang pertama kali. Perlu penggalian ide dan gagasan dengan menggunakan intuisi yang cukup memeras otak. Kalau sudah masuk ke dunia industri manufaktur (pabrik atau komuntas perajin), tinggal mewujudkan saja karena desain sudah ada tinggal menggunakan ketrampilan untuk mewujudkan.Barang yang sudah masuk ke dunia industri itulah yang disebut barang kerajinan.Dalam perancangan harus mempertimbangkan bentuk, bahan, teknik konstruksi, ergonomi, estetika, kesesuaian saat diproduksi apakah laku di pasaran, dan komponen pendukung lainnya.Kemampuan pembuatan sketsa juga keharusan bagi seorang desainer, untuk bisa mengkomunikasikan gagasan dengan cepat.Pembicara kedua Dr. Martono, M.Pd.(Kaprodi Pend. Kriya) menyampaikan bahwa kita harus mengembangkan dan melestarikan budaya agar tidak tergerus oleh perkembangan jaman. Kita harus bisa mensikapinya dalam dunia pendidikan.

Trend baru tdk boleh bertentangan dengan budaya kita. Kreativitas seperti apapun selalu diinspirasi dari sesuatu yang sdh ada. Tapi tidak boleh meniru/plagiasi, krn bertentangan dengan etika akademik. Kriya tradisional bisa dijadikan sebagai sumber gagasan yang trend di era kontemporer dan menjadi titik awal dari inspirasi kreativitas.

Lebih dari 150 mahasiswa menyimak acara hingga selesai dan antusias menyampaikan pertanyaan. drsa)