Syawalan FBS, Ajang Silaturrahim Sivitas Akademika

FBS-Karangmalang. Usai berpuasa Ramadhan dan berhari raya Idul Fitri, sebagian umat Islam melaksanakan tradisi Syawalan. Minggu (11/9), FBS kembali menggelar Syawalan yang bertempat di Pendopo Tedjokusumo FBS UNY. Acara yang menjadi agenda rutin tahunan ini dihadiri Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA., Wakil Rektor II UNY, Sutrisna Wibawa, M.Pd., Sivitas Akademika FBS, Purnakarya, Rekanan, serta wakil masyarakat sekitar kampus.

Acara diawali dengan jabat tangan (halal bihalal) yang sekaligus menjadi ajang bermaaf-maafan. Dekan FBS Prof. Dr. Zamzani, M. Pd. berharap, “semoga dengan semangat yang fitrah kita memiliki kesadaran untuk menyegerakan meminta dan memberi maaf, berusaha melupakan kebaikan diri sendiri dan mengingat kebaikan orang lain, serta mengingat kesalahan diri sendiri dan melupakan kesalahan orang lain.” Sementara itu, Rektor dalam sambutannya juga menekankan pentingnya membersihkan diri dengan saling memaafkan, “Allah Swt. tidak akan menerima ibadah kita sebelum kita membersihkan diri dengan saling memaafkan karena sesungguhnya manusia adalah tempatnya berbuat salah dan lupa. Oleh karena itu wajar sekali jika kita kadang berbuat salah yang membuat orang lain tidak nyaman.”

Inti acara Syawalan kali ini yakni tausiyah dengan tema “Hikmah Ramadhan dan Kejujuran” yang disampaikan Kyai H. Drs. Syatori Abdul Ro’uf, Pimpinan Ponpes Mahasiswa Darus Shalihat, Pogung, Sleman. Dituturkan bahwa Idul Fitri tidak saja menjadi kesempatan untuk saling memaafkan. Ada makna lain yang lebih lebih esensial dari Idul Fitri, yakni momentum untuk kembali menjadi putih. “Saling memaafkan diantara kita sebenarnya adalah manifestasi dari kembalinya kita menjadi putih setelah selama satu bulan kita digembleng untuk bisa menahan diri dari apapun yang tidak disukai, dilarang, dan diharamkan oleh Allah Swt.,” jelas Syatori. Hubungan antara menjadi putih, kejujuran, dan kemampuan untuk menahan diri juga dijelaskan sebagai suatu siklus segitiga. “Dosa kita diampuni dan kita kembali menjadi putih. Akibatnya, kita menjalani hidup secara jujur dan memiliki kemampuan lebih untuk menahan diri,” tuturnya.

Selain sebagai ajang silaturrahim, Syawalan kali ini juga dimanfaatkan untuk pamitan calon jemaah haji, pemberian kenang-kenangan bagi Purnakarya, serta perkenalan warga baru FBS. Syawalan ditutup dengan acara ramah-tamah dan sajian musik dari group band Hima Jerman FBS UNY. (Virga)