Tas(ireng): Media Pembelajaran Bahasa Daerah

FBS-Karangmalang. Pengajaran di dalam kelas tentu membutuhkan kehadiran media pembelajaran sebagai sarana untuk memudahkan penyampaian materi apalagi untuk pengajaran pada tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama. Hal ini disadari oleh Iriana, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Daerah angkatan 2010, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (FBS UNY). Menjawab kebutuhan tersebut ia mencoba mengembangkan media pembelajaran yang dinamai Tas(ireng). Media pembelajaran ini bersifat sangat praktis, bentuknya yang mirip tas memungkinkan untuk dibawa kemana-mana.

Selama ini pembelajaran bahasa daerah khususnya bahasa Jawa dianggap susah dan kurang menarik. Siswa merasa kesulitan karena harus menghafal aksara, pasangan, dan sandangannya sehingga keinginan untuk belajar bahasa Jawa berkurang.

Iriana tampaknya paham betul akan hal itu sehingga ia pun berpikir untuk mengembangkan media pembelajaran yang mampu menarik perhatian peserta didiknya.

Tas(ireng) sebenarnya memiliki fungsi yang sama seperti papan tulis namun pada papan tulis pengajar harus menghapus dan menulis aksara-aksara yang ingin dijelaskan sedangkan pada Tas(ireng) hal tersebut tidak perlu dilakukan karena cukup dengan menempelkan potongan-potongan aksara Jawa yang telah disiapkan pada bagian luar Tas(ireng), guru sudah bisa menjelaskan apa yang perlu dijelaskan kepada peserta didik.

Secara umum Tas(ireng) terbuat dari bahan logam yang diambil Iriana dari penutup CPU yang sudah tidak digunakan lalu ia membuat potongan aksara Jawa lengkap dengan pasangan dan sandangannya diatas kertas manila dan diberi magnet pada bagian belakang agar potongan-potongan akasara itu dapat menempel pada dinding tas yang sudah ia beri pola garis.

“Hanya bermodal 50 ribuan rupiah media ini dapat dimilki oleh siapa saja dan dikembangkan sesuai kebutuhannya masing-masing,” jelas Iriana. (Djwonga/humasfbs)