Thethek, Gaya Nongkrong Mahasiswa Seruker

FBS-Karangmalang. Pameran yang berlangsung 12-14 November ini mengusung tema Thethek. Dalam bahasa Indonesia, thethek memiliki arti nongkrong atau kongkow-kongkow. Pandangan masyarakat terhadap kata ini cenderung negatif. Disinilah peran Wigianto selaku ketua panitia dan kawan-kawan. Mereka mau menunjukkan pada masyarakat bahwa gaya nongkrong mereka bukan sekadar duduk-duduk tanpa tujuan yang jelas. Gaya nongkrong mereka ini dikemas dalam sebuah pameran karya seni dan kerajinan. Mengutip pernyataan mereka, "kalau memang nongkrong itu negatif. Marahlah saja pada karya kami. Mereka sedang nongkrong disetiap sudut kampus sekarang."

“Karya kami ini cukup menunjukkan bahwa seperti inilah thethek kami. Jauh dari sesuatu yang negatif,” ucap Wigianto.

Aspirasi ataupun kritikan mahasiswa terhadap pemerintah tak melulu disampaikan lewat Demo di sepanjang jalan. Seperti yang dilakukan mahasiswa Seni Rupa dan Kerajinan (Seruker) angkatan 2010 FBS UNY ini, mereka menempatkan karya seni dan kerajinan berisi kritikan di sudut-sudut Fakultas Bahasa dan Seni.

“Salah satunya kritikan mengenai korupsi,” ujar Wigianto sambil menunjuk sebuah karya seni berupa pocong yang digantung di bawah pohon.

Penyelenggaraan pameran yang terinspirasi dari angkatan sebelumnya ini menyajikan berbagai macam karya seni dan kerajinan. Mulai dari karya tiap kelas yang menyentil kondisi sosial hingga karya tiap-tiap mahasiswa yang bersifat bebas.

Kuantitas pengunjung Galeri Seni Rupa bisa menjadi tolok ukur bahwa tongkrongan mereka memang memiliki kualitas. (Yohanadian/HumasFBS)