Tim UNY Rajai National English Education Debate 2013

National English Education Debate 2013 (2-4/7) yang diadakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil didominasi  tim debat bahasa Inggris Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Tak tanggung-tanggung, Juara 1-3 diraih berurutan oleh Tim UNY A, UNY B, dan UNY C, sedangkan Juara keempat diraih Tim B Universitas Muhammadiyah Makasar (UM Makasar). Ajang tingkat nasional ini merupakan ajang khusus bagi mahasiswa jurusan bahasa Inggris baik pendidikan maupun sastra Inggris se-Indonesia.

Menggunakan British Parliamentary System, setiap universitas diperbolehkan mengirim maksimal tiga tim. “Kami maksimalkan untuk meraih hasil maksimal pula untuk UNY,” kata Zyah Rochmad Jaelani.

Ketiga tim itu diwakili Retno Rahma Safitri dan Rasman yang keduanya dari Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) 2010 untuk Tim UNY A. Tim UNY B terdiri atas Tika Destiratri Setiawan (PBI 2010) dan Arif Burhanudin (Bahasa dan Sastra Inggris 2010), Sedangkan Tim UNY C diperkuat Zyah Rochmad Jaelani (PBI 2009) dan Annisa Laura Maretha (PBI 2008).

“Ada 24 tim dari 13 universitas se-indonesia,” tambah Zyah yang mengaku kurang persiapan menjelang lomba. Maklum saja, ia dan Retha belum genap seminggu menjadi Runner Up 2 dalam lomba Musabaqah Debat Kandungan Al Quran pada ajang MTQ Nasional 2013 kemarin.

Ini kesekian kalinya tim debat UNY memberikan prestasi di ajang debat tingkat nasional. “Saya bangga ketiga tim ini dapat mempersembahkan hasil terbaik untuk Jurusan, Fakultas, dan Universitas,” ungkap Zyah.

Perlu diketahui, selain merajai posisi tiga besar, tiga mahasiswa UNY berhasil dinobatkan sebagai Best Speaker. Posisi pertama diraih Retno Rahma Safitri yang sempat mengikuti Debat Internasional di Berlin 2012 lalu. Posisi kedua ditempati Rasman, Mapres (Mahasiswa Berprestasi) FBS 2013, dan Anisa Laura Maretha. “Nilai mereka sama,” kata Zyah yang berada di posisi ketiga.

Keberhasilan yang diraih tim UNY ini diraih berkat latihan keras yang mereka lakukan. Dari UKM SAFEL dan English Debate Society (EDS) lah kemampuan mereka diasah. “Kami percaya dibalik usaha yang keras pasti ada hasil yang memuaskan, dan inilah yang kami lakukan,” tutur Zyah.

Ditanya mengenai kesannya karena berhasil meraih juara dari dua lomba berturut-turut, Zyah dan Retha mengatakan bahwa mungkin ini lomba terakhir bagi mereka, karena harus fokus pada Tugas Akhir dan saatnya bagi para debatter lain untuk melanjutkan.

“Pertahankan tradisi ini dan terus berlatih keras, karena di tingkat Nasional maupun Internasional, UNY sudah banyak diperhitungkan,” tutup Retha. (Fitriananda/Humasfbs)