UJIAN PEMANDU WISATA:BAHASA JERMAN UNTUK PARIWISATA

FBS-Karangmalang. Bahasa Jerman-FBS. Sebuah bus UNY tampak terparkir di pelataran depan Pendopo Tedjo Kusumo FBS UNY Sabtu (19/12). Beberapa mahasiswa duduk-duduk di Pendopo sembali menyiapkan materi yang akan diujikan hari itu. Sebanyak tigapuluh mahasiswa semester tujuh jurusan Pendidikan Bahasa Jerman ini akan melakukan ujian guiding atau pramuwisata di beberapa tempat wisata di Surakarta.
Pelatihan Pemanduan Wisata merupakan salah satu program yang diadakan oleh Pusat Pengembangan Bahasa (P2B) Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNY. Program ini telah berjalan selama lima tahun berturut-turut mulai tahun 2011. Selain jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, jurusan lain seperti Bahasa Prancis, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia juga tidak ketinggalan mengikuti kegiatan tersebut. Sayangnya, pada tahun berikutnya yakni tahun 2012 hanya jurusan Bahasa Jerman, Bahasa Prancis dan Bahasa Inggris saja yang ikut. Selanjutnya hanya Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman yang masih bertahan. Dan pada tahun ini Bahasa Jerman merupakan satu-satunya jurusan yang masih mengadakannya.
Sebelum diuji, terlebih dahulu peserta mendapatkan pelatihan sebanyak sepuluh kali pertemuan atau setara dengan dua SKS. Pada pelatihan kali ini seperti biasa Tri Kartika Handayani, M.Pd memberikan materi mengenai guidingtechnik serta menyampaikan Standard Operating Procedure (SOP) saat guiding. Selain itu, dosen lain yaitu Sudarmaji, M.Pd bertugas menyampaikan materi mengenai budaya, religion serta beberapa pengetahuan mengnai Indonesia. Setelah mengikuti pelatihan, mahasiswa diuji oleh Dr. Sulis Triyono di beberapa tempat wisata di Surakarta antara lain pasar Triwindu, istana Mangkunegaran serta Kraton Kasunanan Surakarta. Layaknya guiding professional, mahasiswa diminta untuk menjelaskan mengenai beberapa tema yang telah dibagikan sebelumnya. Tidak hanya beraksi di temapat-tempat wisata yang dituju, beberapa mahasiswa juga menyampaikan penjelasan pada saat didalam bus. Materi yang diujikan meliputi penguasaan materi pemanduan, kelancaran menyampaikan serta penguasaan kebahasaan.
“Kedepannya diharapkan pelatihan pemanduan pariwisata ini masih dapat dilaksanakan. Rencananya pihak jurusan akan mengusulkan program pelatihan penerjemahan. Pada akhirnya peserta pelatihan penerjemahan maupun pelatihan pemanduan pariwisata akan melaksanakan ujian di luar kota. “ ungkap Sulis Triyono selaku penguji. (e.saf/ humas FBS)

 

Tags: