Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Luhur Budaya Jawa

Keterangan Sumber Foto: 
Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Luhur Budaya Jawa

Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Luhur Budaya Jawa

Budaya Jawa mengandung nilai-nilai luhur berupa piweling dan piwulang yang bermanfaat dalam menjalani kehidupan. Sayangnya generasi muda masa kini banyak yang tidak paham makna yang terkandung di dalamnya. Untuk itu Pendidikan tinggi diharapkan mampu menggali nilai-nilai luhur budaya Jawa dan berperan dalam pelestariannya.

.

Sejalan dengan itu Prodi Pendidikan Bahasa Jawa FBS UNY pada hari Selasa, 13 Juli 2021 menyelenggarakan Sedaring (Seminar daring) Budaya Jawa dengan Tema "Sembur Tutur Mrih Budaya Mekar Sempulur ". Acara ini sekaligus dalam rangka Mangayubagya Purna Tugas Prof. Dr. Suharti, M.Pd. & Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd.

.

Narasumber Sedaring ini adalah: Prof. Dr. Udjang Pairin, M.Pd. (Universitas Negeri Surabaya), Prof. Dr. Suharti, M.Pd. (Universitas Negeri Yogyakarta), dan Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd.

ertindak selaku Moderator:Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum. (Universitas Negeri Yogyakarta)

.

Prof. Dr. Ujang Pairin dalam ceramahnya menyampaikan bahwa dunia pedalangan Jawa kaya akan sembur tutur, dan nilai simbol-simbol yang berisi potret sembur tutur yang layak diiangkat. Jagat pewayangan adalah dunia manusia itu sendiri, dan menggambarkan filosofi masyarakat Jawa. Dalam konteks pagelaran wayang purwa, orang Jawa memang luar biasa, karena mengangkat perilaku budaya dalam konteks kehidupan sehari-hari.

"Wong Jowo iku nggoning roso, artinya secara kultur budaya Orang Jawa menempatkan nilai roso pangroso sebagai pertimbangan dalam bertindak. "

Prof. Dr. Suharti menyampaikan tentang piwulang, pitutur dan tata krama yang diajarkan oleh para pinisepuh, yang patut diteladani dan diuri-uri.

Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. menyampaikan materi tentang Hidup baru dalam Kebudayaan Jawa Baru, tentang Jiwa Jawa dalam Filsafat Jawa, yang bertujuan untuk mencari kesempurnaan hidup (ngudi kasampurnan) dan tahu asal usul kehidupan (sangkan paraning dumadi)

.

Sedaring diikuti hampir 200 peserta, terdiri dari dosen, mahasiswa, alumni dan guru dari seluruh Indonesia. (drsa)