PEMILWA FBS: Tidak Serempak bukan berarti Meninggalkan Demokrasi

FBS-Karangmalang (30/12) Hari itu mahasiswa mendapat kesempatan mengeluarkan suaranya dalam Pemilwa FBS. Kali ini Pemilwa sedikit berbeda, penyelenggaraan Pemilu FBS tidak bersamaan dengan dengan pesta demokrasi mahasiswa se-UNY yang dilaksanakan pada 16 Desember 2010 lalu. “Kami mempertimbangkan suara dari setiap ormawa FBS yang menghendaki penyelesaian pelaksanaan program kerja akhir tahun sebelum pemilwa”, jelas Siti Marlina, anggota DPM FBS 2010. “Belum rampungnya program kerja ormawa FBS pada bulan Desember ini sendiri dampak dari penetapan KPU tahun lalu (pada Tahun Kepengurusan 2009, red) yang terbentur permasalahan sehingga memperpendek periode ormawa FBS 2010 di tengah padatnya matrik program kerja”.
Mundurnya waktu Pemilwa di FBS berdampak pada ketidakikutsertaan suara mahasiswa FBS dalam pemilihan presiden REMA UNY dan partai Mahasiswa. Kendati demikian tanpa mengurangi khidmatnya pemilwa, mahasiswa masih antusias memberikan suaranya dalam pemilihan pemimpin di tingkat fakultas. Sekitar 400 Pemilih mendatangi bilik penyontrengan yang tersedia di daerah IKM, gedung C14, dan gedung C9.
Pemilwa bertujuan memilih ketua dari setiap himpunan mahasiswa jurusan. Bilik terbagi 5, yaitu bilik untuk HIMA Pendidikan Bahasa Jawa, Hima Pendidikan Musik, HIPER (HIMA Prancis), EDSA (English Department Student Association), HIMA PBSI dan BDS (Bunder Deuscth Studentent). HIMA KMSI (Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia), HIMASETA (Seni Tari), dan SERUKER (Seni Rupa dan Kerajinan) memutuskan untuk mengambil cara musyawarah mufakat dalam pemilihan ketua karena masih terbentur dengan pelaksanaan pentas Kajian Drama sebagai tugas akhir semester jurusan dan kebijakan PKU jurusan masing-masing.
Pada tonggak kepemimpinan di kursi eksekutif, pemilihan ketua BEM FBS bermuara pada pengukuhan calon tunggal yang telah ditetapkan secara aklamasi melalui SK KPU nomor 2/2010. “Membandingkan sistem penetapan calon tunggal di KPU MIPA melalui pemilu lawan calon kosong, KPU FBS tidak memunngkinkan untuk melakukan hal yang sama karena efisiensi anggaran dan waktu,” terang Linggar, Ketua KPU FBS 2010, “ Kami mempertimbangkan dampak terburuk yang bisa terjadi bercermin dari KPU sebelumnya.”
Calon tunggal sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM FBS tepilih ditetapkan berdasarkan kebijakan KPU yang dimantapkan dengan hasil pertimbangan Forum Organisasi Mahasiswa (27/12). Forum Organisasi Mahasiswa (FOM) terdiri dari mahasiswa-mahasiswa dari setiap ormawa dan elemen di kampus FBS. “KPU sudah melakukan tugasnya sesuai dengan peraturan yang ada,” terang PD III, Herwin Yoga Wicaksono, “Walaupun memiliki wewenang dalam menetapkan Ketua dan wakil ketua, KPU pun masih meminta pertimbangan FOM. Di sini letak demokrasi FBS berjalan.” Proses demokrasi ini mengukuhkan Ikhwanul Habibi dan Tri Aji Budiarto sebagai Ketua dan wakil Ketua BEM FBS 2011. Dengan segala upaya yang ada, KPU FBS 2010 memastikan tonggak kepemimpinan FBS sudah berdiri dan akan hadir dalam pelantikan pimpinan ormawa se-UNY pada 5 Januari 2010. (Febi)