FBS-KARANGMALANG. Usaha untuk saling berdiskusi  demi kemajuan program studi sangat diperlukan. Hal ini perlu dilakukan karena masing-masing kampus memiliki keunggulan yang dapat saling dibagi. Demikian disampaikan Drs. Rohali, M.Hum., selaku WD II FBS UNY saat menerima kunjungan dari Program Studi Pendidikan Seni Tari FKIP Universitas Lampung pada Jumat (27/1/2017) di Ruang PLA lantai 3 FBS UNY. “Istilah studi banding saat ini tidak lagi relevan karena masing-masing memiliki keunggulan yang tak perlu dibanding-bandingkan. Yang kita perlukan adalah saling berdiskusi dan belajar dari kemajuan masing-masing kampus,” ujar Pak Rohali.

FBS UNY, tutur Pak Rohali, akan membangun stage tari yang lebih representatif, baik dari sisi kapasitas maupun fasilitas. Diharapkan dengan pembangunan tersebut akan meningkatkan layanan akademik bagi para mahasiswa. Gedung yang direncanakan tersebut direncanakan akan mampu memuat penonton yang lebih banyak. “Suatu saat nanti kami berharap ada pertunjukan kolaborasi; kerjasama antara FBS UNY dengan Universitas Lampung,” tambah Pak Rohali.

Kunjungan kali ini dimeriahkan dengan penampilan tari dari kedua program studi, baik dari Prodi Seni Tari FBS UNY maupun dari Prodi Pendidikan Seni Tari FKIP Unila. Mahasiswa Prodi Seni Tari FBS UNY menampilkan tari Golek Ayun-ayun. Sementara itu, mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Tari Unila menampilkan tari Muli Besolek (Bedana Kreasi). Dalam pertemuan tersebut digelar pula diskusi akademik yang dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa laboratorium yang dimiliki Prodi Seni Tari FBS UNY untuk melihat fasilitas dan aktivitas mahasiswa.  Dalam acara tersebut, 32 orang mahasiswa dan empat orang dosen Prodi Pendidikan Seni Tari FKIP Unila disambut dan dibersamai langsung oleh ketua Prodi Seni Tari, Dr. Kuswarsantyo, M.Hum. bersama dosen-dosen Prodi Seni Tari FBS UNY. [dby]