FBS UNY MENUJU MODERN INNOVATION PEDAGOGIC

FBS-Karangmalang. FBS UNY bersama dengan empat universitas lain yaitu Universitas Bina Nusantarara Jakarta, Universitas Syiah Kuala Aceh, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya bermitra dengan Stiching Hoger Ondervijs Nederland, Erhversakademi Aarhus Denmark, Uniwersytet Gdanski Poland, dan Universidad De Sevilla Spain melaksanakan INDOPED – Modernizing Indonesian Higher Education with Tested European Pedagogical Prctices. Kegiatan ini dikoordinatori oleh Turun Ammattikorkeakoulu Oy atau Turku University. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat pembelajaran yang lebih efektif dan menarik dengan penerapan berbagai metode yang telah diterapkan di Eropa.

Terkait dengan kegiatan ini lima orang dosen FBS UNY mengikuti pelatihan selama tiga hari dari tanggal 12-14 April 2016. Tim dari FBS UNY yaitu Dr. Widyastuti Purbani selaku manager tim, dengan anggota Herman, M.Pd., Tri Sugiarto, M.Hum., Svenja Volkert , dan Venny Indria Ekowati, M.Litt. Para peserta dari universitas di Indonesia mengikuti workshop terkait dengan kebijakan umum, garis besar program, implementasi metode, laporan keuangan, dan lain-lain. Hari pertama kegiatan dibuka dengan upacara pembukaan pada Selasa (12/04). Pembukaan diawali dengan ucapan selamat datang oleh Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. (Rektor Universitas Bina Nusantara Jakarta) sebagai tuan rumah kegiatan. Acara dilanjutkan dengan berbagai pengarahan umum dari Charles-Michel Geurts (The Deputy Head of Delegation of the European Union), Dr. Vesa Taatila (The Rector of TUAS), Patdono Suwignjo, Ph.D. (The General Director of Ministry of Research, Technology, and Higher Education), Emirsyah Satar (Vice Chairman of Indonesian Chamber of Commerce for International Economic Communication), Novistiar Rustandi, MBA, M.Si, St., Tri Asih Budiono (The Director of Academic Development Binus International), dan Harri Lappalainen (The Head of Indoped Project).

Berdasarkan pengarahan umum oleh para profesional dari berbagai bidang tersebut dapat disimpulkan bahwa pada masa sekarang ini para dosen harus mampu mengantisipasi berbagai kesempatan dan tantangan yang akan menghadang para mahasiswa. Selain itu dosen pada masa sekarang ini tidak semestinya menjadi guru yang mengajar di depan kelas. Tetapi lebih menjadi pelatih. Mahasiswa yang bermain dan mendominasi dengan prinsip Student Centered Learning. Dunia kerja juga sangat kompetitif sehingga kompetensi, keterampilan, dan sikap mahasiswa harus ditingkatkan. Sementara itu Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) juga mendukung adanya Proyek Indoped karena sejalan dengan visi dan misi Kemenristek Dikti yaitu menghasilkan pekerja yang terampil dan terdidik. Diharapkan Indoped dapat menghasilkan lulusan dengan kompetensi inovatif dan perilaku yang baik. Kegiatan yang berlangsung di Universitas Bina Nusantara ini diisi dengan berbagai macam workhsop dengan pembicara dari universitas-universitas Eropa yang telah mengimplementasikan berbagai metode pembelajaran baru seperti Innovation Camp, Project Hatchery, Story Telling, Learning by Teaching, Drama, Effectuation, Rubric, dan lain-lain.

Berbagai metode baru ini akan diadaptasi oleh FBS UNY dan diterapkan secara nyata dalam proses belajar mengajar. Sebelum penerapan akan diadakan berbagai workshop dan persiapan secara matang, agar para dosen dan mahasiswa benar-benar telah siap ketika menjalankan program. (VIE)

Tags: