PBSI FBS Genjot Dosen Menulis dalam Jurnal Internasional

FBS, KARANGMALANG – Tuntutan untuk meningkatkan kualitas pengajar di perguruan tinggi perlu mendapat perhatian lebih. Selain penyelenggaraan penelitian dan pengabdian masyarakat, salah satu yang perlu didorong adalah publikasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat di jurnal berindeks, terutama jurnal-jurnal internasional. Banyak penelitian yang diselenggarakan dosen belum terpublikasi dengan cukup baik. Demikian beberapa poin penting yang dikemukakan Dr. Wiyatmi, M.Hum., selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan Ssastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta (PBSI FBS UNY) dalam program “Workshop Penulisan Artikel di Jurnal Internasional” pada Kamis (29/3/2018) di Ruang Seminar Lantai 2 GK I FBS UNY.

“Kami perlu menggenjot para dosen untuk menyiapkan artikel di jurnal internasional,” ungkap Wiyatmi dalam pembukaan workshop. Menurutnya, jurusan PBSI FBS UNY memiliki potensi besar. Hanya diperlukan dorongan agar para dosen menyiapkan artikel-artikel hasil penelitiannya untuk dapat dipublikasikan di jurnal internasional. UNY memberikan fasilitas yang besar bagi para dosen yang memublikasikan hasil-hasil penelitiannya di jurnal-jurnal internasional.

“Pada 2018 ini saja, Fakultas Bahasa dan Seni UNY menyelenggarakan lima seminar internasional,” tambah Wiyatmi. Salah satu seminar internasional yang akan diselenggarakan adalah International Conference on Interdisciplinary Language, Literature, and Education (ICILLE) pada 10-11 Oktober 2018 di Yogyakarta. Seminar internasional ini diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY. Seminar ini direncanakan akan menghadirkan Elizabeth Hartnell dari Universitas Melbourne, Assoc. Prof. Dr. Mawar Safei dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Hywei Coleman dari Universitas Leeds, Prof. Dr. Suminto A. Sayuti dan prof. Drs. Herman Dwi Surjono, M.Sc., MT., Ph.D., keduanya dari UNY.

Jurusan PBSI FBS UNY menargetkan ada 30 artikel dari dosen jurusan yang akan dipublikasikan di seminar internasional tersebut. “Ini artinya hampir seluruh dosen dipacu untuk memublikasikan hasil-hasil penelitiannya di seminar-seminar yang diselenggarakan UNY,” tegas Wiyatmi. [dby]