Mengembalikan “Ruh” Cine Club FBS

FBS-Karangmalang. Dulunya ruangan Cine Club yang ada di Gedung C15 FBS UNY diperuntukkan bagi mereka pecinta dan penikmat film. Sesuai namanya, Cine Club atau Cinema Club sendiri digunakan sebagai wadah berbagai diskusi hingga proses pembuatan film dan karya seni lain. Sayang, kebutuhan ruang kuliah mahasiswa membuat Cine Club dijadikan kelas dengan sekat.

Cine Club dibangun untuk mewujudkan FBS sebagai Kantung Budaya yang ada di Yogyakarta. Ruang ini didirikan pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Suminto A. Sayuti sebagai dekan dan diharapakan menjadi ruang pewacanaan atau tempat praktek diskursif. Berbagai kegiatan pernah dilakukan termasuk mendatangkan aktor kawakan, Dedy Mizwar untuk membahas film garapannya, “Kiamat Sudah Dekat.”

Guna mengembalikan ruh Cine Club, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (BEM FBS) dalam rangka Dies Natalis FBS mengadakan diskusi film pada Kamis (13/12), mengangkat film “Tanda Tanya” garapan Hanung Brahmantyo serta film dokumenter, “Adeus Timur  Lorosae” karya M. Zulfi Ifani.  Ifani yang didaulat sebagai pemantik diskusi tersebut merupakan salah satu finalis Eagle Award 2011.

Kisah dalam “Tanda Tanya” sendiri  diangkat karena menampilkan keberagaman agama di Indonesia dan menurut Farindo Rezka Jenark selaku panitia, film ini sesuai dengan kondisi di FBS. Namun, bedanya keberagaman di FBS adalah keberagaman ideologi.

Karya seniman dituangkan lewat ideologi yang diusung, termasuk hal paling rinci. Diceritakan dalam film tersebut, ibu pemilik restauran Cina yang beragama Budha memasang kalender Islam. “Hal kecil seperti ini sengaja dihadirkan sutradara untuk menyampaikan gagasannya,” tutur Ifani.

Diharapkan dengan penggunaan Cine Club ini bisa memantik mahasiswa lain untuk bisa memanfaatkannya kembali. Sudarmaji, M.Pd selaku Wakil Dekan II mengatakan bahwa Cine Club saat ini bukan berubah fungsinya, hanya kapasitasnya saja. Walaupun sudah menggunakan Cine Club, mahasiswa FBS pun masih kekurangan ruang sebanyak 15 buah. “Sementara untuk kebutuhan ruang kuliah, kami menawarkan adanya penyekatan di Ruang Kuliah berkapasitas besar. Namun, jika tidak setuju kami memberikan alternatif kuliah sampai malam,” tambahnya berkelakar. (Fitriananda/HumasFBS)