Momen Setengah Abad UNY: Pementasan Ketophrak Perang Tak Pernah Usai (1 Mei 2014 di Konser Hall Taman Budaya Yogyakarta)

Kisah keinginan prabu Arjuna Sasrabahu yang menginginkan permaisuri Dewi Citrawati dari raja Magada melalui patihnya bernama Bambang Sumantri. Tatkala Sumantri mendapatkan dewi Citra Wati, ia tak langsung menyerahkan dengan mudah kepada prabu Arjuna Sasrabahu. Sebab, Bambang Sumantri ingin menguji prabu Arjuna Sasrabahu. Ia sebetulnya tahu bahwa Arjuna Sasrabhu merupakan titisan dewa. Ia pun akhirnya menyerah tanpa sebab.

Meskipun demikian, Arjuna Sasrabhu tak memberikan ampunan kepadanya. Selanjutnya, ia memberi hukuman untuk memindahkan taman Sriwedari dari Swargaloka ke Maespati, kerajaan milik Arjuna Sasrabahu. Sumantri kebingungan bagaimana caranya. Akhirnya, sumantri pun bertemu dengan adiknya Sukrasana yang dapat membantunya dengan kesaktian yang dimiliki. Akan tetapi, ada 1 syarat yang harus dipenuhi: ''Kakang Ati harus mengajakku ke maespati,” ujar Sukrasana.

Suatu ketika Dewi Citra Wati meminta untuk mandi bersama dayang-dayang di sungai yang dibendung. Tiba-tiba Rahwana pun mengatahui hal yang dilakukan Dewi Citra Wati. Ia pun menyerang Maespati dan merebut permaisuri Dewi Citra Wati dari tangan Arjuna Sasrabhu. Namun, hal itu dihalangi oleh Sumantri. Akhirnya, perang pun dimulai dan tak ternah usai.

Kethoprak yang akan dipentaskan oleh mahasiswa FBS UNY ini diadakan dalam rangka Dies Natalis 50 tahun UNY. Dengan disutradarai oleh Ahamd Hasfi (Pendidikan Bahasa Daerah 2012) dan pimpinan produksi oleh Ali Hasan “Djimbe” (Bahasa dan Sastra Indonesia 2010) ini akan dipentaskan di Konser Hall Taman Budaya Yogyakarta pada 1 Mei 2014 Pukul 19.00. Tiket pentas Kolaborasi (Teater, Tari, Musik, dan Gamelan) HTM Rp 10.000,- dan Rp 15.000,- (on the spot) dapat dibeli di PKM FBS. CP: 08985364888 (Inanda). (Rony/HumasFBS)