Seminar Moral and Citizenship Education in the Netherland

FBS-KARANGMALANG. Selasa, 6 September 2017 dilaksanakan seminar Moral and Citizenship Education in the Netherland pukul 15.00 WIB di ruang seminar PLA FBS. Seminar ini dihadiri oleh perwakilan organisasi mahasiswa FBS serta Ibu Kun Setyaningastuti, M.Pd selaku Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan FBS. Seminar yang mengangkat tema pendidikan moral dan kehidupan sosial di Belanda ini di sampaikan oleh Prof. Wiel Veugelers dari Belanda. Beliau merupakan seorang lulusan psikologi di salah satu universitas di Amsterdam. Saat ini beliau menjabat sebagai salah satu dosen di University of Humanistic Studies Utrecht, Belanda.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC, dan dilanjutkan sambutan dari Ibu Kun Setyaningastuti, M.Pd. Selanjutnya Prof Wiel mulai menyampaikan materinya. Prof. Wiel membuka dengan menjelaskan Belanda secara umum, menjelaskan budaya serta sejarahnya. Kemudian beliau mulai membahas tentang implementasi pendidikan karakter dan kehidupan sosial di Belanda. Beliau menerangkan bahwa terdapat tiga kelompok nilai moral kehidupan sosial antara lain; kedisiplinan, kemandirian, dan solidaritas. Tiga kelompok ini dapat dibangun dari tiga aspek yakni; kemampuan adaptasi, individualitas, serta critical democractic.

Prof. Wiel menyampaikan bahwa sebelumya pada tahun 2006 terdapat banyak peraturan tentang pendidikan di Belanda. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa, siswa harus berintegrasi dengan orang lain dan aktif dalam kelompok sosial untuk memecahkan masalah bersama. Siswa dituntut untuk belajar sejarah Belanda, khususnya jaman keemasan (Gold history), dan VOC. Siswa juga harus melaksanakan service learning, siswa masuk kedalam masyarakat dan terlibat langsung dalam kehidupan sosial. Namun untuk saat ini, Prof Wiel menyampaikan bahwa sekolah bebas menentukan program mereka sendiri. Siswa siswa harus belajar dari berbagai sudut pandang yang berbeda, belajar bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk mengerjakan sebuah proyek, serta berdiskusi terkait isu yang ada di lingkungan sekitar. Dalam menyampaikan materinya, Prof. Wiel juga memberikan kesempatan bertanya serta memberikan pertanyaan sedikit terkait materi yang sudah disampaikan, dan mendiskusikan bersama. Meskipun seminar sepenuhnya menggunakan Bahasa Inggris, namun diskusi berjalan dengan aktif. Mahasiswa yang hadir juga memberikan tanggapan terait beberapa hal yang telah disampaikan oleh Prof. Wiel. Seminar ini kemudian ditutup dengan permaian gamelan dari mahasiswa Pendidikan Bahasa Daerah dan dilanjutkan foto bersama. (Windha Purnama Dhari. Pend. Bahasa Jerman)