47 Orang Mahasiswa Luar Negeri Ikuti Kuliah Alih Kredit di FBS UNY

FBS-KARANGMALANG – Sebanyak 47 orang mahasiswa luar negeri akan mengikuti perkuliahan alih kredit di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (FBS UNY) pada tahun ajaran 2017/2018 ini. 26 orang mahasiswa di antaranya berasal dari Yunnan Minzu University (YMU), 19 orang mahasiswa berasal dari Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS) Tiongkok, dan dua orang berasal dari University of Naples L’Oriental Italia. Selama satu tahun para mahasiswa asing tersebut akan belajar bahasa serta kebudayaan Indonesia.

Pada Selasa (5/9/2017) bertempat di Ruang Seminar Gedung Kuliah I lantai 2 FBS UNY, para mahasiswa asing yang akan menempuh program alih kredit tersebut disambut jajaran pimpinan Fakultas Bahasa dan Seni UNY. Acara yang sekaligus sebagai pembukaan pelaksanaan program alih kredit tahun ajaran 2017/2018 itu diawali dengan suguhan tari Golek Ayun-ayun. Tarian yang diciptakan oleh (Alm) KRT. Sasminta Mardawa (Rama Sas), ini biasa ditampilkan untuk menyambut tetamu. “Begitu mendarat di Yogyakarta, saya langsung jatuh cinta dengan Indonesia,” ungkap Chen Xiao Hua, perwakilan dari mahasiswa GDUFS. Menurutnya, selama sepekan di Yogyakarta, ia telah mulai tertarik dengan karakter masyarakat Yogya yang sangat peduli, murah senyum, dan gemar memberi pertolongan.

Selama satu tahun para mahasiswa tersebut akan diperkenalkan dengan ragam budaya Indonesia. Di antaranya melalui perkuliahan klasikal bersama dosen di kelas, tutorial, lokakarya budaya melalui workshop menari, menabuh gamelan, memasak, dan membatik, perkuliahan lapangan, serta kemah budaya. “Semua program dirancang agar proses pembelajaran lebih bermakna dan tidak membosankan. Dengan program-program pembelajaran yang kreatif tersebut diharapkan para mahasiswa lebih mudah mengenali dan mengakrabi budaya Indonesia,” jelas Nuning Catur Wilujeng, M.A., selaku koordinator Unit Kerjasama dan Humas FBS UNY.

Sementara itu, dalam sambutannya, Dr. Widyastuti Purbani, M.A., selaku dekan FBS UNY mengingatkan bahwa tugas berat mahasiswa yang belajar di negeri asing adalah beradaptasi dengan keadaan. Mereka harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi dan keadaan baru. “Saya dapat memahami, bagaimana teman-teman dari Tiongkok dan Italia harus bersusah payah menyesuaikan banyak hal dengan kondisi di Indonesia. Jadikan itu semua sebagai tantangan yang memperkaya pengetahuan budaya kita,” tambah Bu Wid. [dby]