BINCANG SENI #1 Ketika Puisi Bertasbih

FBS-Karangmalang. Allah itu indah, mencintai keindahan, inilah prinsip yang didokrinkan Nabi saw kepada para sahabatnya. Ada sebagian orang yang menganggap bahwa keindahan itu berlawanan dengan keimanan, dengan keindahan seseorang dapat terperosok kedalm kesombongan. Tapi prinsip ini bercerita lain. Dimana seolah-olah ditekankan bahwa Allah SAW menciptakan keindahan untuk dinikmati manusia dan sebagai obat bagi jiwa-jiwa yag luka.

Puisi sebagai bentuk keindahan dalam tata kata dan tata makna bisa menjadi pembahasan yang menarik, apalagi jika dihubungkan dengan agama. Menelusur kedalam fikih tentang puisi dan mengilhami bagaimana para penyair berdahwah melalui puisi bisa menghadirkan pemahaman bahwa berdakwah tidak harus selalu berceramah di atas mimbar, tapi bisa dengan bahasa dan seni. Oleh karena itu dalam serangkaian Open House Al-Huda 2017, BSBK (Bidang Seni Budaya dan Kreativitas) sebagai ujung tombak seni islami menghadirkan acara Bincang Seni #1 dengan tema “Ketika Puisi Bertasbih” yang diselenggarakan di pendopo tedjakusuma FBS UNY pada hari selasa,  2 Mei 2017.

Anung Setyo Aggoro, PBSI 2010, yang telah memiliki kemampuan mumpuni dalam bidang pengajaran Bahasa Indonesia juga memiliki pengetahuan tentang fikih puisi dan juga pengalaman dalam teater bersama Andrian Eka Saputra, Sastra Indonesia 2014, yang sudah terkenal seantero FBS sebagai ‘pakarnya puisi’ dihadirkan dalam acara ini dengan dimoderatori oleh Nur Muhamad Sukoco, PBI 2014.

Saudara Anung Setyo menyampaikan tentang fikih dalam puisi, beliau menyampaikan bahwa hukum berpuisi atau bersair itu mubah (boleh) asalkan bertujuan untuk kebaikan serta tidak berlebihan. Sedangkan saudara Andrian menyampaikan tentang apa itu puisi dan tata cara pembuatan puisi. Beliau menekankan bahwa puisi itu sederhana, tidak harus berima, bahkan ‘ketika pusi bertasbih’ yang menjadi tema acara juga merupakan bentuk dari puisi. Beliau juga menyampaikan beberapa pengalamannya dalam mengkaji puisi serta dalam membuat puisi.

Dakwah atau menyampaikan pesan kebaikan tidak hanya bisa disampaikan didepan mimbar, dahwah bisa disampaikan lewat media apapun termasuk puisi. Terkadang bagi para penikmatnya, puisi tentang kebaikan dan kebenaran beberapa bait saja lebih banyak menyampaikan makna dibanding ceramah ber jam-jam. Karena itu puisi dikatakan indah dan  unik. Marilah kita manfaatkan sesuatu yang indah dan unik ini untuk menyampaikan kebaikan.

Sebagai tambahan acara Open House KM Al-Huda FBS UNY 2017 terdiri dari empat serangkaian yaitu MIA (muslimah in Action) yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 April kemarin, Bincang Seni #1, Tabliq Akbar yang akan dilaksanakan besok kamis, 4 Mei 2017 dan sebagai penutup yaitu Kajian Fotografi yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2017. Jangan lewatkan acaranya ya…(Diki Fahreza/Al-Huda)