DUA PKM MAHASISWA FBS UNY MASUK KE PIMNAS

FBS-KARANGMALANG – Setelah mengikuti serangkaian seleksi panjang, akhirnya dua program PKM mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta lolos mengikuti ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-30 Tahun 2017. Program ini akan diselenggarakan di Universitas Muslim Indonesia (UMI Makassar) pada 23 – 28 Agustus 2017. Dari 420 PKM yang terseleksi, terdapat 17 judul terseleksi dari Universitas Negeri Yogyakarta. Demikian informasi yang dapat dihimpun dari laman http://belmawa.ristekdikti.go.id melalui surat keputusan bernomor 1826/B3.1/KM/2017. Dari 17 judul tersebut, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta menyumbang dua judul yang terseleksi.

Judul pertama yang terseleksi adalah “Meretas Nilai Filosofis Cerita Rakyat di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul (Sebuah Kajian Etnografi)”. Kegiatan ini merupakan bagian dari PKM-PSH dan diusung oleh Mei Latipah, Dyah Ayu Putri Utami, Haryanto, dan Dyah Kemala Firdausi dengan dosen pembimbing Dr. Ari Kusmiatun, M.Hum. “Kajian ini dilakukan di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Desa ini memiliki tradisi sastra lisan yang terus dipelihara, diuri-uri. Para mahasiswa tertarik melakukan kajian dari sudut pandang etnografi, sekaligus merupakan usaha untuk mendokumentasikan fenomena kultural ini secara ilmiah,” jelas Ari Kusmiatun. Kajian etnografi terhadap cerita rakyat tersebut menghasilkan luaran berupa publikasi ilmiah dan penerbitan buku-buku kumpulan cerita rakyat.

Sementara itu proposal kedua yang terseleksi berjudul “Program Pesta Rakyat: Pelatihan Menulis Cerita Rakyat sebagai Pembudayaan Literasi Anak di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul.” Kegiatan ini termasuk PKMM yang dilakukan oleh Dyah Ayu Putri Utami, Luthfiana Lailatul Mahmudah, Anggreyani Praditiya Utami, dan Fadzilah Dewi Subekti. Menurut Nurhidayah, M.Hum., selaku dosen pembimbing, program pelatihan ini diselenggarakan dengan bekerjasama dengan Sekolah Dasar Pindul Bejiharjo dan ditujukan untuk anak-anak usia 9-12 tahun atau siswa kelas 3-5 sekolah dasar. “Ide besar program ini didorong oleh semangat untuk merawat khasanah local kita. Kita tidak boleh meremehkan cerita rakyat karena darinyalah kearifan local terwariskan secara baik,” tambah Nurhidayah di sela kegiatannya mempersiapkan para mahasiswa di ajang PIMNAS akhir Agustus nanti. [HumasFBS]