Innovation Camp : Ajak Mahasiswa Pecahkan Masalah di Lingkungan Sekitar

FBS-Karangmalang. Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) sebagai satu-satunya fakultas di Universitas Negeri Yogyakarta yang tergabung dalam proyek Indonesia Innovative Pedagogy (INDOPED), salah satu projek yang diterapkan adalah model pembelajaran yang dilaksanakan di acara Innovation Camp. Projek ini bertujuan melatih mahasiswa untuk memecahkan masalah yang berasal dari stakeholder secara team work. Innovation Camp ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu tanggal 25-27 November 2016 di Desa Wisata Kembang Arum, Turi, Sleman. Satu hari sebelum keberangkatan pada tanggal 24 November 2016, para peserta yang terdiri dari mahasiswa semester 1 dan semester 3 di FBS UNY harus mengikuti Workshop on Innovation Camp yang merupakan rangkaian acara pendukung Innovation Camp. Workshop disampaikan oleh Jesper Nørskov dan Susanne Østergaard Olsen, narasumber dari Business Academy Aarhus, Denmark, dan dilaksanakan selama satu hari untuk memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang cara berpikir yang lebih terstruktur. Tidak hanya mahasiswa saja, para fasilitator yang terdiri dari para dosen di FBS UNY juga mendapatkan pelatihan yang sama pada tanggal 23 November 2016. Bertempat di Ruang Seminar Gedung Lab. Musik dan Tari FBS UNY, workshop tersebut terlaksana dengan baik.

Selama pelaksanaan Innovation Camp sebanyak 77 mahasiswa peserta dibagi menjadi 12 kelompok yang terdiri dari mahasiswa lintas jurusan di setiap kelompoknya. Dibantu oleh para fasilitator, peserta diberi kasus dengan permasalahan penanggulangan sampah di Kecamatan Depok, Sleman. Peserta diminta untuk mendiskusikan dan mencari solusi yang inovatif dari permasalahan tersebut. Terdapat 3 fase diskusi yang didampingi oleh fasilitator dan diikuti oleh presentasi masing-masing kelompok. Dalam fase ini ada 2 ide yang dipilih masing-masing kelompok untuk menyelesaikan masalah yang dijadikan challange oleh panitia. Fase diskusi kedua, peserta masih fokus dengan dua ide tersebut yang kemudian mendapatkan input dan feedback dari para fasilitator. Pada fase 3, diskusi pemecahan masalah sudah harus mengerucut pada 1 ide saja. Satu-satunya ide pilihan ini juga dipresentasikan di depan para fasilitator untuk mendapatkan input lagi. Akhirnya, solusi yang mereka gagas dipresentasikan dan dinilai oleh para juri, yaitu Dr. Widyastuti Purbani, M.A. (Dekan FBS UNY/Manajer Projek INDOPED UNY), Dr. Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. (Kepala KUIK UNY), Perwakilan dari Kecamatan Depok, dan Perwakilan dari Borda (LSM Lingkungan Hidup). Hasil presentasi dengan nilai yang tertinggi menjadi pemenang dan berhak mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi. Solusi berupa penggunaan sampah sebagai media pembelajaran menjadi presentasi dengan nilai tertinggi, diikuti oleh “Pejuang Uwuh”, dan pengelolaan sampah secara daring.

Melalui Innovation Camp ini peserta mengaku mendapatkan banyak manfaat, seperti dapat berkomunikasi dengan teman dari jurusan lain melalui kegiatan outbond, mengasah kreatifits dengan pentas saat api unggun, mampu berpikir terbuka dan inovatif dengan diskusi, serta merasa senang karena selain mendapatkan wawasan juga dapat menikmati tenangnya alam sekitar desa wisata. (yusuf/tria/anjar)