MARI BERBICARA DALAM RIBUAN BAHASA MELALUI COMPUTATIONAL LINGUISTICS

FBS-Karangmalang. Computational Linguistics Workshop atau Workshop Komputasi Linguistik dilangsungkan pada Selasa-Jumat (2-12/16) di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (FBS UNY). Acara ini digagas oleh Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. Pada pembukaan acara, Suwarsih berharap agar pelatihan yang dilaksanakan tidak hanya berjalan lancar tetapi juga berkelanjutan. Selain itu dengan pelatihan ini diharapkan agar komputasi linguistik semakin dikenal dan UNY dapat menjadi rujukan komputasi linguistik di masa yang akan datang.

Acara yang diikuti oleh 20 orang dosen dari berbagai program studi di FBS UNY serta 5 orang mahasiswa ini bertempat di Laboratorium Komputer Gedung C.13 FBS UNY. Pelatihan ini merupakan salah satu proses untuk mencapai tujuan jangka panjang yaitu menciptakan sebuah produk inovatif berupa mesin penerjemah Bahasa Inggris ke Bahasa Jawa dan sebaliknya. Untuk mewujudkannya, FBS mengundang Prof. Girish Nath Jha, seorang ahli Komputasi Linguistik dari Jawaharlal Nehru University (JNU), India, untuk menjadi narasumber, dan seorang tutor, Atul Kumar Ojha.

Girish menyatakan bahwa komputer bisa menjadi mesin yang bodoh, namun bisa juga menjadi mesin yang super pintar. Manusia hidup, tumbuh dan berkembang menjadi pandai. Namun tidak begitu dengan komputer. Agar komputer dapat menjadi mesin yang pandai, maka manusia harus mampu memprogramkan kepandaian manusia dalam mesin komputer. Girish menambahkan bahwa komputasi linguistik terutama mesin terjemahan dapat direkayasa dengan kepandaian manusia dan untuk kepentingan manusia. Dengan mesin terjemahan, maka ribuan bahasa di dunia ini dapat diterjemahkan secara mudah, hanya dengan sekali klik. Orang Indonesia dapat mengerti bahasa Cina, Prancis, Jerman, dan bahasa-bahasa yang lain.

Mesin translasi yang akan dibuat adalah Jawa-Inggris dan sebaliknya. Melalui mesin ini diharapkan bahasa Jawa lebih mendunia dan dapat pula mempermudah berbagai pihak yang berminat untuk belajar bahasa Jawa. Workshop berjalan dengan lancar, dan para peserta secara aktif mengikuti setiap paparan yang disampaikan oleh narasumber. (Ismi dan Venny)