Yudisium dan Pelepasan Mahasiswa FBS Periode Agustus 2017

FBS-Karangmalang. Fakultas Bahasa dan Seni UNY meluluskan 154 mahasiswa pada Yudisium periode Agustus 2017 lalu. Capaian ini merupakan produktivitas tiga terbesar selama tahun 2017 dengan rincian lulusan bersubsidi sebanyak 92, swadana 60, PKS 0, dan kerja sama 2. Wakil Dekan I, Dr. Maman Suryaman, M.Pd. menargetkan pada tahun 2017 ini FBS mampu meluluskan 1000 mahasiswanya, sampai dengan Agustus 2017 tercatat sudah mencapai 724 mahasiswa yang berhasil lulus dari FBS. Dengan demikian, dalam waktu empat bulan ke depan diharapkan setiap bulannya dapat melulusan setidaknya 100 mahasiswa. Brigita Dyah mahasiswa Pendidikan Seni Tari angkatan 2013 menjadi lulusan terbaik pada Yudisium periode Agustus 2017 bersama 31 orang temannya yang memperoleh gelar cumlaude. Dyah memperoleh IPK 3,57 dengan waktu pengerjaan TA hanya 2 bulan. “Kami berharap prestasi semacam ini dapat dipertahankan dengan masa studi yang lebih tepat waktu.” tambah pak Maman.

Tidak hanya prestasi akademik, pada yudisium kali ini sejumlah prestasi non akademik juga diperoleh beberapa lulusan seperti Yulintan Nur Kholifah (Sastra Inggris) yang menjadi juara 3 nasional futsal putri pada tahun 2017, Ika Yuliarwinarti, Aji Wiyanto (Pendidikan Bahasa Inggris) dan Amalia Sari meraih PKM 5 bidang yang didanai Dikti, Rika Sulistyorini (PB Jawa) yang meraih prestasi juara 3 Lomba Karawitan se-pulau Jawa, serta beberapa mahasiswa lainnya yang berprestasi dalam menggiatkan organisasi mahasiswa fakultas maupun universitas. Melihat prestasi para lulusan yang membanggakan tersebut, Dr. Widyastuti Purbani, M.A. dekan FBS mengaku bangga dan berterima kasih atas prestasi dan kontribusinya selama menjadi mahasiswa. “Difficulties is make you wiser. Saya berharap kalian dapat mengambil hikmah dari semua kejadian yang saudara-saudara alami selama menjadi mahasiswa dan menjadikan saudara menjadi orang yang bijak.” pesan Bu Wid. Tak lupa beliau juga menyampaikan bahwa setelah berhasil lulus memperoleh sarjana, kita tidak boleh berhenti belajar serta tetap berkontribusi pada almamater melalui masukan berupa saran dan kritik yang membangun. “Jadilah pembelajar sepanjang masa, membangun Indonesia, menata dunia”, imbuhnya. [HumasFBS]