Presentasi dan Evaluasi Program Sit-In/Transfer Kredit ke Luar Negeri FBS tahun 2016

FBS-Karangmalang. Sebagai salah satu upaya mewujudkan visinya dalam menjadi universitas kependidikan berkelas dunia atau World Class University pada tahun 2025, Universitas Negeri Yogyakarta telah mengadakan maupun mencanangkan berbagai hal dan kegiatan dalam mewujudkannya. Fakultas Bahasa dan Seni juga turut berpartisipasi dalam mewujudkannya yaitu dengan mengadakan program Student Exchange, Sit-In, Cultural Exchange maupun Transfer Kredit ke berbagai universitas partner baik dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2016 ini ada berbagai program yang mengirimkan mahasiswa FBS ke luar negeri, tiga diantaranya yakni Student Exchange and Cultural Exchange ke Thailand, Sit-in dan Transfer Kredit ke Fontys University of Applied Science Belanda dan Sit-in ke Jerman. Mahasiswa yang mengikuti ketiga program tadi mengikuti kegiatan presentasi dan evaluasi program sit-in/transfer kredit ke luar negeri FBS tahun 2016 pada Selasa lalu (27/12).

Acara yang berlangsung dari jam 13.30 hinggal 15.00 itu dihadiri seluruh peserta yang mengikuti program pengiriman mahasiswa ke luar negeri, jajaran dekanat, ketua-ketua jurusan, perwakilan Ormawa FBS dan para dosen yang menangani program-program tersebut. Dalam sambutannya, dekan FBS, Dr. Widyastuti Purbani, M.A. menyebutkan bahwa program pengiriman mahasiswa ke luar negeri atau disebut student mobility ini sangat penting dalam menambah wawasan dan pengalaman, mengubah cara pandang mahasiswa ke arah yang lebih baik, serta menjadi aktifitas mahasiswa menjelang berakhirnya masa studi sarjana mereka. “Di Eropa, program student mobility itu program wajib. Jadi mahasiswa diwajibkan untuk keluar negeri. Tapi kalau di Eropa kan mudah ya, naik bis saja sudah bisa ke luar negeri. Karena itu sekarang mereka mulai mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya ke Asia, Amerika bahkan Afrika” tutur Bu Wid, sapaan akrab dekan FBS.

Presentasi dan Evaluasi ini di moderatori oleh ketua Unit Kerjasama dan Humas FBS, Nuning Catur Sri Wilujeng, M.A. yang memimpin presentasi dan evaluasi dalam format diskusi dan tanya jawab. Kesempatan pertama diberikan kepada kelompok Student Exchange and Cultural Exchange ke Thailand yang terdiri dari 10 mahasiswa. Dalam kesempatannya, mereka menyampaikan presentasi berbentuk video yang bisa di lihat di laman https://www.youtube.com/watch?v=WFNmRekc3ss Selain video, mereka juga menambahkan beberapa hal terkait program exchange seperti bagaimana menambah kualitas program dan hal-hal yang perlu ditiru FBS. Selanjutnya adalah giliran kelompok Sit-in dan Transfer Kredit ke Fontys University of Applied Science Belanda. Dalam kesempatannya mereka menuturkan berbagai hal yang mereka lakukan selama di Belanda, seperti observasi di sekolah-sekolah dasar di Belanda, belajar bersama mahasiswa Fontys University of Applied Science hingga hidup bersama host family  maupun di asrama bersama mahasiswa yang lain. Kelompok Sit-in ke Jerman menjadi kelompok penutup acara presentasi dan evaluasi siang itu. Mereka menjelaskan program mereka hari demi hari hingga tak terasa 30 menit sudah berlalu ketika mereka selesai mempresentasikan program Sit-in yang diisi dengan belajar apa itu sustainable tourism, gaya hidup disiplin orang Jerman yang sudah tersohor itu hingga ikut kesalah satu kelas jurusan teknik tingkat master atau S2 yang diisi dengan diskusi bersama mahasiswa yang berasal dari berbagai negara dan latar belakang.

Program Student Mobility atau pengiriman mahasiswa ke berbagai daerah baik dalam dan luar negeri adalah salah satu tolok ukur sukses tidaknya sebuah universitas dalam mencetak lulusan pendidik dan non-pendidik yang berkualitas, berwawasan global dan mempunyai pola pikir yang baik serta pernah belajar secara langsung dengan bangsa atau budaya lain walaupun dengan tempo yang cukup singkat. Hal ini sejalan dengan perkembangan dunia yang kini sudah menuju Global Citizen atau Warga Dunia, dimana tembok pemisah antar-negara kini semakin memudar. (Reza)