Seminar Penelitian Tindakan Kelas Kreatif

FBS-Karangmalang. Dalam rangka hari guru, TK & Playgroup Kreatif Primagama berkerjasama dengan Fakultas Bahasa dan Seni menyelenggarakan Seminar Penelitian Tindakan Kelas Kreatif di Cine Club (01/12). Seminar menghadirkan Prof. Dr. Hj. Suharsimi Arikunto, Guru Besar Emiritus di UNY serta Ir. H Dwiyono Irianto, seorang kolumnis dan penulis. Jovita Devinana, Humas dari TK & Playgroup Kreatif Primagama mengatakan, “melalui seminar ini, diharapkan para pendidik mendapatkan wawasan dan pengetahuan dalam PTK untuk mendukung proses belajar-mengajar di kelas dan di luar kelas sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.” Jovita Deviana menambahkan, pentingnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sendiri adalah meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, peningkatan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik.

“Guru, sebagai pelaku pendidikan, adalah referensi terbaik dalam penelitian tindakan kelas.”, tutur Prof. Dr Hj, Suharsini Arikunto dalam ceramahnya. “Karena itu, jadikan aktivitas kelas sebagai sumber penelitian tindakan kelas anda sendiri”. Guru besar yang telah berpengalaman selama sekitar empat puluh tahun di bidang pendidikan ini  menjelaskan tiga prinsip yang harus dilakukan guru dalam PTK. “Prinsip pertama, guru harus melakukan sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya.” Dalam hal ini, pembicara menekankan pentingnya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan minat dan intelegensi siswa. Dengan antusias, peserta seminar berperan aktif dalam acara dengan menyumbangkan ide inovatif, misalnya menggunakan suara binatang dalam meningkatkan kemampuan mendengar siswa dan menggunakan komik buatan siswa sendiri untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. “Prinsip kedua, kegiatan harus membuat siswa senang, dan prinsip ketiga, hasil kegiatan harus diamati.” Lembar pengamatan terhadap siswa inilah yang menjadi bahan untuk penelitian tindakan kelas.

Dalam hal kepenulisan PTK, Ir H. Dwiyono Irianto hadir untuk memberikan motivasi kepada peserta tentang pentingnya kebiasaan menulis dalam mendukung kepenulisan PTK. “Menulis sering dianggap sulit dan menjengkelkan, tapi bila anda terbiasa menulis, seribu manfaat datang pada anda.”, jelas beliau. “Jika ingin menjadi penulis, dobraklah persepsi dan sikap negatif kita dalam memandang kegiatan menulis.” Masih menutur Dwiyono Irianto, “Bila anda yakin untuk mengatakan saya bisa menulis, tidak ada alasan untuk tidak bisa dalam menulis penelitian tindakan kelas”. (febi)