“MENGENAL INDONESIA” DARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNY

FBS-Karangmalang. Ruang Seminar PLA lantai 3 FBS UNY pagi itu (Selasa, 13/6/2017) dipenuhi mahasiswa, dosen, dan tutor BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Hari itu digelar penutupan program alih kredit mahasiswa Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS) Guangzhou Cina, Yunnan Minzu University (YMU) Cina, dan Fontys University Belanda. Selama tahun ajaran 2016/2017 42 orang mahasiswa dari Cina dan Belanda tersebut belajar tentang bahasa dan budaya Indonesia.

Acara dibuka dengan penampilan musik angklung yang dimainkan oleh tujuh mahasiswa dari Universitas Fontys, Belanda, yang membawakan instrumen lagu “Ibu Pertiwi.” Selain itu, hadirin juga dihibur oleh penampilan mahasiswa GDUFS yang membawakan mini drama berjudul “Sam Pek Eng Tay” serta penampilan teater dari mahasiswa YMU Cina yang mengeksplorasi kekayaan cerita rakyat Indonesia dengan menyajikan cerita “Jaka Tarub.” Para mahasiswa tersebut tidak hanya memperlihatkan kemampuan bermain peran, tapi juga kemahiran mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia yang telah mereka pelajari selama kuliah di FBS UNY.

“Pada awalnya, saya sangat kesulitan beradaptasi dengan makanan dan kultur di Indonesia, terutama di Yogyakarta. Akan tetapi, lama-kelamaan saya semakin mencintai kota ini. Saya semakin terbiasa dengan menu kulinernya dan mulai paham dengan budayanya,” ungkap Yang Xing Yong, mahasiswa asal Yunan, Cina itu. Hal senada disampaikan Su Feng Jun. Mahasiswi dari GDUFS, Guangzhou Cina tersebut menjelaskan bahwa FBS Universitas Negeri Yogyakarta telah membekalinya dengan pengetahuan bahasa dan budaya Indonesia. “Selain saya telah diperkenalkan dengan Indonesia, saya merasa perlu berterima kasih pada dosen dan para tutor yang telah menempa saya menjadi jauh lebih mandiri,” tambahnya.

Sementara itu, dalam kata perpisahannya, Ella Jet Gerardus Verhoeven, mahasiswa dari Universitas Fontys Belanda merasa sangat bersyukur telah mengenal banyak tempat wisata indah di Yogyakarta. Ia juga merasa sangat beruntung karena mendapatkan banyak pengalaman berharga, seperti membatik, belajar bermain angklung, menari, dan bermain gamelan. Masih menurut Ella, ia sangat berkesan dapat mengajar Bahasa Inggris pada siswa-siswa SD Percobaan 2 dengan bahasa ibu yang sangat berbeda. “Tapi, pengalaman paling berkesan bagi saya adalah di Yogyakartalah saya belajar naik motor, meski beberapa kali harus terjatuh,” ceritanya yang disambut tawa hadirin.

Pada 2017/2018 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta akan menerima kedatangan 19 orang mahasiswa dari GDUFS dan 27 orang mahasiswa dari YMU untuk menyelenggarakan program alih kredit. “Jadi, kita akan menerima 46 orang mahasiswa dari Cina pada tahun ajaran 2017/2018. Ini belum termasuk mahasiswa dari Italia (2 orang) dan mahasiswa dari Beijing Foreign Studies University (BFSU). Selain itu, kami juga berencana menjalin kerjasama dan mengirimkan dosen ke Quijing,” jelas Tri Sugiarto, M.Hum., selaku ketua BIPA FBS UNY. Seluruh program tersebut merupakan peran yang dilakukan FBS UNY untuk merawat dan memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional. [dby]

FOTO LAINNYA >>