Mahasiswa FBS UNY Mengabdi Dengan Cerkak

FBS-Karangmalang. Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang keberadaannya harus terus dilestarikan. Bahasa Jawa merupakan bahasa yang istimewa, karena didalamnya terdapat banyak undha usuk basa (tingkatan bahasa). Akan tetapi saat ini banyak anak yang berasal dari keluarga Jawa lebih sering menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupannya sehari-hari dibandingkan menggunakan bahasa Jawa. Hal yang demikian membuat beberapa mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Jawa merasa khawatir terhadap eksistensi bahasa Jawa. Oleh karena itu para mahasiswa ini mencoba memberi solusi terhadap permasalan ini dengan melaksanan program pelatihan menulis cerkak.

Cerkak (cerita cekak) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan cerpen, merupakan salah satu jenis karya sastra Jawa yang dipilih oleh para mahasiswa FBS UNY, sebagai sarana dalam pemberdayaan bahasa dan sastra Jawa. Mahasiswa tersebut adalah Dwi Larasati, Tiara Nur Khasanah, dan Kris Cahyono serta didampingi oleh Venny Indria Ekowati, S.Pd., M.Litt., selaku dosen pembimbing. Dipilihnya cerkak sebagai sarana pemberdayaan bahasa Jawa karena saat menulis cerkak seseorang diberi kebebasan untuk menuliskan apapun. Dari situ maka akan banyak kosa kata yang dipakai oleh si penulis. Diharapkan dari menulis cerkak seseorang dapat menggunakan kosa kata bahasa Jawa lebih banyak.

Program pelatihan penulisan cerkak ini bekerjasama dengan SD N 2 Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Dalam pelaksanaannya pelatihan menulis ini diberikan kepada siswa kelas empat dan lima. Pelatihan ini meliputi bagaimana tata cara penulisan yang benar sesuai EYD dan penggunaan kosa kata sesuai dengan tingkat tutur bahasa Jawa. Selain memberikan pelatihan kepada siswa, kelompok ini juga memberikan pelatihan kepada guru pendamping, agar ketika program ini telah berakhir masih ada kesinambungan dalam proses pelatihan menulis cerkak.

“Saya merasa sangat senang dengan adanya pelatihan semacam ini, anak-anak jadi lebih kreatif dan lebih berani menuangkan apa yang mereka fikirkan dalam bentuk tulisan, semoga kedepannya anak-anak jadi lebih kreatif lagi dan suka menulis” tutur Tugini, S.Pd., selaku guru pendamping siswa. Dalam pelaksanaanya para mahasiswa ini tidak hanya melakukan pelatihan di dalam kelas saja, melainkan pelatihan outdoor di sekitar sekolah untuk memberikan kebebasan terhadap anak dalam mencari sumber ide dan proses pelatihan menjadi lebih menyenangkan.

Diharapkan dengan adanya pelatihan menulis ini, anak-anak lebih mencintai bahasa daerahnya tanpa mengurangi rasa cinta terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan negara ini. Sehingga bahasa Jawa akan tetap eksis dari masa ke masa dan tidak akan ditinggalkan oleh penggunanya. Kedepannya hasil karya dari anak-anak ini akan diantalogikan untuk bahan bacaan dan disimpan sebagai arsip perpustakaan. Program ini dilaksanakan dengan menggunakan dana hibah dari dikti melalui program kreativitas mahasiswa dengan judul ‘Cerkak (Cerita Cekak) Sebagai Sarana Peningkatan Kreativitas Sastra Anak Dalam Rangka Pemberdayaan Bahasa dan Sastra Jawa di SD N 2 Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten’.[VIE]