Satpam dan Petugas Gedung FBS UNY Ikuti Pelatihan Tanggap Darurat Bencana Kebakaran

FBS-Karangmalang. Kebakaran merupakan bencana non alam pertama yang menjadi penyumbang kerugian terbesar di Indonesia berdasarkan data dari portal dibi.bnpb.go.id. Menanggapi hal tersebut, Fakultas Bahasa dan Seni UNY mengadakan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana Kebakaran bagi Pegawai di Lingkungan FBS UNY pada Sabtu (11/11/2017). Dr. Maman Suryaman, M.Pd. mewakili Wakil Dekan II memberikan sambutan pada pelatihan kali ini, beliau berharap melalui pelatihan ini, seluruh peserta akan selalu siap siaga ketika dibutuhkan dalam penanganan kasus kebakaran di lingkungan kampus. Hermas Risriyanto, S.Pd., pemilik CV Hasamindo Pratama menyampaikan materi tentang APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan memberikan skenario simulasi kebakaran dan evakuasi gedung di Ruang Seminar PLA lantai 2. Tidak hanya sekedar teori, peserta pelatihan yang terdiri dari seluruh satpam dan petugas gedung itu dilatih langsung mengikuti simulasi pengendalian api menggunakan APAR di halaman Gedung Kuliah IV.

Secara tiba-tiba api menyala di salah satu ruang gedung Pusat Layanan Akademik, diikuti alarm kebakaran yang berbunyi lantang. Tak lama kemudian seorang pimpinan memberikan komando untuk melakukan evakuasi, dibantu oleh tim tanggap darurat kebakaran FBS UNY, seluruh staf diarahkan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri menuju titik kumpul yang berupa lapangan terbuka. Lokasi titik kumpul merupakan lokasi yang jauh dari bangunan titik kebakaran. Seorang pimpinan mendata kelengkapan staf dan memastikan bahwa stafnya telah berada pada titik aman. Tim tanggap darurat kebakaran lainnya melakukan penyisiran untuk mengetahui dan memastikan bahwa tidak ada staf yang tertinggal dengan menandai silang area yang telah dikonfirmasi bersih. Begitulah salah satu adegan simulasi evakuasi saat terjadinya kebakaran yang dilakukan. Seluruh peserta berkoordinasi dengan baik melakukan simulasi yang memanfaatkan waktu tak lebih dari tiga menit. Berdasarkan informasi yang disampaikan Hermas, evakuasi gedung terbaik dilakukan antara waktu 3-7 menit, karena jika lebih dari waktu tersebut maka gagal dan sudah dipastikan api telah menyebar sehingga akan sulit dilakukan evakuasi.

Simulasi pemadaman api ringan dilakukan dengan memanfaatkan berbagai jenis APAR dari mulai pemanfaatan karung goni basah untuk kebakaran api kecil hingga APAR serbuk kimia. Seluruh peserta berkesempatan mencoba menggunakan APAR untuk memadamkan api yang telah dibuat oleh tim pelatih. Pelatihan tanggap darurat bencana kebakaran ini pertama kali dilakukan oleh Fakultas Bahasa dan Seni UNY, hal ini menindaklanjuti adanya APAR yang tersedia di lingkungan kampus namun tidak banyak yang dapat menggunakannya dengan baik.[anjarrh]