Chairil Anwar: Huesca Produk Kecerdasan Berpikir

FBS-Karangmalang. Berbicara mengenai puisi Chairi Anwar, bagi saya puisinya yang diajarkan di kampus atau sekolah itu sudah lazim. Sudah berulang kali disimak dan dikenang namun apakah ada yang mengenal sebuah puisi yang berjudul Huesca? Puisi yang digubah oleh Chairil” tutur Iman Budhi Santoso (penyair) selaku pembicara bersama Suminto A Sayuti (dosen FBS) pada “Malam Keabadian untuk Chairil”, saat memaparkan penjelasannya dalam diskusi terkait fenomena kepenyairan Chairil Anwar pada malam puncak peringatan HAUL Chairil Anwar (28/4).

Puisi berjudul Huesca karya John Cornford yang diterjemahkan Chairil bukanlah puisi terkenal namun puisi ini dikenal oleh banyak orang ketika Chairil menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Disinilah letak-letak kecerdasan Chairil meramu intuisinya dalam berpuisi. Fenomena ini menegaskan bagaimana Chairil memilki wawasan yang mumpuni terkait karya-karya sastra, baik karya sastra Indonesia maupun karya sastra dunia.

Diskusi terkait kepenyairan Chairil Anwar ini mewarnai peringatan HAUL Chairil Anwar yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia (KMSI), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Peringatan ini menjadi momentum untuk kembali mengenang Chairil Anwar sebagai sosok penyair besar dalam sejarah sastra Indonesia. Hal ini di buktikan dengan hari wafatnya yang masih sering diperingati hingga saat ini oleh berbagai kalangan bahkan hari kelahiran pengarang yang mati muda ini pun telah dideklarasikan sebagai hari lahir puisi Indonesia. tutur Suminto A Sayuti.

Sebagaimana harapan Iman Budhi Santoso selaku pembicara agar semangat mengenang Chairil tidak hanya berhenti dalam bentuk peringatan namun juga mempelajari karya-karya Chairil, menelusuri proses kreatifnya dalam berkarya serta mempelajari semua karya-karya sastra khusunya puisi yang ada di dunia baik yang terkenal atau pun tidak.

Tidak hanya masalah kepenyairan Chairil saja yang di bahas pada malam itu namun masalah kepenyairan Indonesia pun ikut dibahas dan tak lupa kedua pembicara pun memaparkan tips-tips bagi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kepenulisan khususnya kegiatan kepenulisan puisi.

“Semoga semangat Chairil Anwar dalam berkarya yang memenuhi ruang laboratorium karawitan pada malam puncak HAUL Chairil tersebut mampu menjadi renungan bagi mahasiswa yang bergerak dalam dunia kepenulisan khususnya penulisan puisi dan keabadian pesan-pesan yang terkandung dalam puisi Chairil terus menjadi landasan untuk kita semua dalam berpuisi” tutur Drajat mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY. (DjWonga/HumasFBS)